Tonggak Baru Budaya Esports Indonesia
ILUSTRASI Tonggak Baru Budaya Esports Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Satu dekade kemudian, pada 2010-an, beberapa gim sudah mulai memperkenalkan turnamen berbasis tim. Di Indonesia, mulai muncul turnamen gim berskala nasional seperti Indonesia Game Festival (IGF) dan turnamen game Point Blank, yang digadang-gadang menjadi penerus game Counter Strike yang melegenda.
Pada dekade ini, mulai banyak perusahaan besar yang menjadi sponsor turnamen gim, terutama yang berskala nasional.
Pada 2016–019, popularitas game mobile meningkat seiring dengan makin murahnya koneksi internet dan gawai yang sudah bisa dimiliki semua kalangan.
Gim seperti Mobile Legends, Free Fire, dan PUBG mulai banyak dimainkan pemain gim di Indonesia yang membuat adanya persaingan antara pemain gim konsol, PC, dan mobile.
Beberapa organisasi esports mulai muncul di kisaran waktu tersebut, dibuktikan dengan banyaknya pro player yang sudah mulai ikut klub esports seperti EVOS, RRQ, dan ONIC. Pola pembinaan yang mereka lakukan membawa nama Indonesia untuk bisa bersaing di turnamen gim internasional.
Pada 2019, pemerintah Indonesia memberikan perhatian lebih kepada dunia esports dengan mengadakan Piala Presiden Ssports pertama, setelah pada tahun 2018 mulai memperkenalkan ekshibisi esports di gelaran Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
Hal itu membuka jalan bagi dunia esports yang akhirnya bisa muncul secara resmi sebagai cabang olahraga di SEA Games 2023 di Kamboja. Indonesia pada gelaran tersebut muncul sebagai juara umum cabor esports.
Sejak pandemi Covid-19, esports makin banyak diminati generasi muda di Indonesia lantaran ekosistem yang makin berkembang lewat turnamen-turnamen yang mudah diakses oleh umum.
Turnamen reguler seperti Mobile Legends Professional League (MPL) dianggap sebagai salah satu turnamen bergengsi di Asia Tenggara.
Selain di kancah profesional, pembibitan atlet esports dimulai dari sejak mereka duduk di bangku perkuliahan. Terdapat berbagai turnamen yang didedikasikan untuk mereka yang masih menjadi mahasiswa.
Liga Esports Mahasiswa Nasional menjadi salah satu turnamen untuk menemukan talenta-talenta berbakat dari dunia esports.
Dengan adanya turnamen di level mahasiswa, beberapa perguruan tinggi juga sudah memulai membuat unit kegiatan mahasiswa esports yang bertujuan menambah peluang perguruan tinggi untuk bisa bersaing di cabor kekinian itu.
Pemerintah Indonesia sampai saat ini juga sudah membentuk beberapa organisasi yang bertanggung jawab terhadap perkembangan esports di Indonesia. IESPA merupakan organisasi pertama yang menaungi esports di Indonesia.
IESPA bertanggung jawab untuk menyeleksi atlet yang dilatih di pelatnas untuk kemudian turun di kompetisi internasional.
Ada juga AVGI (Asosiasi Video Game Indonesia) yang bertugas mendata para pemain esports. Terakhir, ada PBESI (Pengurus Besar Eports Seluruh Indonesia) sebagai wadah resmi yang bertugas meregulasi dan mengembangkan ekosistem esports secara lebih terarah dan terstruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: