Jimmy Carter, Warisan Perdamaian dan Hubungan Diplomatik

Peran Penting dalam Hubungan AS-Tiongkok

Prestasi terbesar Carter adalah pengumumannya pada 15 Desember 1978 tentang kesepakatan untuk menjalin hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yang mulai berlaku pada 1 Januari 1979.

Carter menekankan pengakuan AS terhadap pemerintah RRT sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah di Tiongkok.

Pengumuman itu membuka jalan bagi hubungan bilateral yang berkembang pesat. Memberikan manfaat bagi rakyat kedua negara selama puluhan tahun.

Para pelayat, termasuk karyawan Dinas Taman Nasional AS, melihat peti jenazah mantan Presiden Jimmy Carter di Perpustakaan dan Museum Kepresidenan Jimmy Carter pada 5 Januari 2025.-Pool-AFP

BACA JUGA:Mengenal Peace Corps, Voulenteers Kemanusiaan dari Amerika Serikat

Setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir, Carter terus berkontribusi pada hubungan AS-Tiongkok melalui kunjungan ke Tiongkok dan dukungan berbagai proyek. Termasuk pemilihan desa yang diinisiasi Carter Center.

Pada November 2009, Carter dan istrinya, Rosalynn, mengunjungi wilayah yang dilanda gempa bumi Wenchuan di Provinsi Sichuan.

Di sana mereka mempromosikan proyek Habitat for Humanity. Sebuah inisiatif untuk membangun rumah bagi masyarakat yang membutuhkan.

BACA JUGA:Kebun Binatang Amerika Serikat Datangkan Dua Panda dari Tiongkok

Pandangan tentang Tiongkok yang Berbeda

Pengalaman panjang Carter di Tiongkok memberinya pemahaman mendalam tentang negara itu dan rakyatnya.

Ia sering memuji pertumbuhan pesat Tiongkok, berbanding terbalik dengan banyak pemimpin AS saat ini yang cenderung menyebarkan ketakutan tentang kebangkitan Tiongkok.

Dalam sebuah seminar, Carter pernah berkata, "Anda bisa melihat bahwa saya mencintai rakyat Tiongkok." Pernyataan itu mencerminkan pandangannya yang tulus tentang hubungan kedua negara.

Para pelayat melihat peti jenazah mantan Presiden Jimmy Carter saat ia disemayamkan di Perpustakaan dan Museum Kepresidenan Jimmy Carter di Atlanta, Georgia pada 5 Januari 2025.-Alex Brandon-AFP

Sumber: china daily