Wabah PMK Menyebar ke 30 Kabupaten/Kota di Jatim, Surabaya Gelar Langkah Pencegahan
Petugas RPH Pegirian melakukan pemotongan hewan kurban, Pemkot melarang pembuangan limbah kurban ke Sungai dan Saluran air -Syahirol Layeli/Harian Disway -
“Kita masih melakukan koordinasi dengan vaksinnya karena ketersediaan vaksin bukan dari pemkot,” ujar Eri.
Meski wabah PMK menyebar di banyak kabupaten/kota di Jawa Timur, stok daging sapi di Surabaya dipastikan aman. Pun dengan harganya, masih stabil. Yakni Rp 114.166 per satu kilogram. Mengacu pada Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur (Siskaperbapo).
Direktur Utama PD RPH Surya Kota Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho memastikan bahwa seluruh ternak yang masuk ke RPH telah melalui pemeriksaan ketat oleh dokter hewan.
"RPH Surabaya aman dari PMK, Alhamdulillah tidak ada hewan di RPH Surabaya yang terjangkit PMK," ujarnya.
BACA JUGA:Ibu Rumah Tangga Tewas Ditabrak Pembalap Liar di Surabaya
BACA JUGA:Korban Jambret di Surabaya Meninggal Setelah 17 Hari Dirawat di RS
Fajar menjelaskan bahwa ternak yang dipasok ke RPH Surabaya tidak hanya berasal dari Jawa Timur. Sebagian sapi merupakan eks impor dari Jawa Barat.
"Kalau yang lokal pun, sapi kami bukan dari daerah yang terjangkiti. Stok yang datang di RPH Surabaya normal, tidak ada pengaruh,," jelasnya.
Setiap harinya, RPH Surabaya masih melakukan aktivitas seperti biasa. Memotong sekitar 150 ekor sapi. Aktivitas pemotongan ini memastikan ketersediaan daging sapi yang cukup untuk masyarakat Surabaya.
Selain memastikan stok daging sapi yang aman, harga daging di Surabaya juga dipastikan tetap stabil.
Saat ini, kata Fajar, harga daging di RPH Surabaya berada di angka rerata Rp 115,000 per kilogram daging sapi.
Untuk menjaga agar wabah PMK tidak menyerang RPH, Fajar dan timnya terus menerapkan langkah-langkah antisipasi yang ketat.
Menggunakan dua metode dalam menjalankan SOP. Yakni memastikan keamanan dan keselamatan manusia, hewan, dan lingkungan terkait dengan risiko biologis.
"Kami sudah lama menjalankan SOP, biosafety dan biosecurity. Semua langkah antisipasi kami laksanakan dengan ketat," tutur dia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: