Puasa Ayyamul Bidh Rajab Selama Tiga Hari, Tuntunan ataukah Tradisi?
Ada beberapa alasan mengapa NU melaksanakan puasa sejak 1 Rajab dan seterusnya selama bulan Rajab. --iStockphoto
HARIAN DISWAY - Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tradisi melaksanakan puasa mulai 1 Rajab hingga 10 Rajab atau sejak 1 hingga 10 Januari 2025. Menyusul puasa Ayyamul Bidh Rajab pada 13, 14, dan 15 Januari 2025 yang dimulai hari ini.
Jika dimulai sejak Senin, 13 Rajab 1446 H atau 13 Januari 2025, maka bisa dilanjutkan pada Selasa, 14 Rajab 1446 H atau 14 Januari 2025, dan Rabu 15 Rajab 1446 H atau 15 Januari 2025.
Tentang puasa-puasa dalam bulan Rajab itu, meskipun tidak ada dalil shahih khusus tentang puasa tersebut, tapi ada beberapa alasan mengapa NU melaksanakan puasa sejak 1 Rajab dan seterusnya selama bulan Rajab.
1. Ijtihad
NU menggunakan metode ijtihad untuk menafsirkan hadits yang ada. Mereka memandang puasa pada bulan Rajab sebagai sunnah, meskipun tidak ada dalil shahih khusus tentang tanggal 1 Rajab.
2. Tradisi
Puasa 1 Rajab telah menjadi tradisi di kalangan NU sejak lama. Mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan memperkuat hubungan dengan Allah.
3. Kebijaksanaan Ulama
Ulama NU mempertimbangkan kebijaksanaan dan pengalaman mereka dalam menentukan keputusan tentang puasa ini.
Terkait poin yang ketiga itu ada dalil yang dijadikan acuan, yakni:
1. Hadits tentang Puasa Rajab
Meskipun tidak ada dalil shahih khusus tentang puasa 1 Rajab, ada beberapa hadits yang menyebutkan keutamaan puasa pada bulan Rajab (HR. Bukhari, Muslim).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: