Soal Keuntungan Ekonomi Indonesia Gabung BRICS, CSIS: Masih Ada Sanksi Finansial Internasional
Peneliti CSIS memberikan tanggapan mengenai keuntunggan ekonomi Indonesia di BRICS-CSIS Indonesia-Youtube
HARIAN DISWAY - Peneliti Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Muhammad Habib memberi catatan kritis mengenai keuntunggan ekonomi yang Indonesia dapatkan setelah bergabung menjadi anggota BRICS.
Salah satunya yang diklaim pemerintah bahwa bergabung dengan BRICS bisa memperluas pasar Indonesia.
Padahal, menurut Habib, terdapat negara anggota BRICS yang belum mau secara terbuka untuk memulai kesepakatan ekonomi dengan anggota lain, misalnya India.
BACA JUGA:Tantangan Indonesia setelah Gabung BRICS
"Sehingga mungkin terjadi dinamika internal ketika misalnya kita berharap bahwa akan ada pasar yang lebih besar," sambung Habib.
Selain itu, Habib juga mengingatkan tentang negara anggota BRICS yang saat ini terkena sanksi finansial dan perdagangan oleh internasional seperti Russia dan Iran.
Namun, tidak semua negara BRICS tidak menguntungkan Indonesia. Terdapat negara seperti Tiongkok yang memiliki banyak kesepakatan perdagangan dengan Indonesia dapat dimaksimalkan untuk membuka akses pasar yang lebih luas.
BACA JUGA:Ini Keuntungan Ekonomi dan Geopolitik Bagi Indonesia setelah Gabung BRICS
Untuk mewujudkan hal tersebut, Indonesia perlu memperbanyak nilai tambah dan mendorong lebih banyak diskusi intelektual.
"Sehingga perlu lebih banyak intellectual exercise terkait dengan harapan indonesia mendapatkan akses pasar yang lebih besar dari negara-negara anggota BRICS," sambung Habib.
Peneliti Departemen Hubungan Internasional tersebut juga menyoroti pernyataan yang sering dilontarkan pemerintah terkait akses pembiayaan pembangunan oleh New Development Bank (NDB).
BACA JUGA:Sat-set, BRICS
Habib menyebutkan untuk saat ini Indonesia belum dapat mendapatkan fasilitas tersebut. Sebab, NDB belum mengamandemen terhadap peraturannya.
Untuk saat ini pembiayaan tersebut masih berfokus pada negara-negara pendiri BRICS dan belum ditujukan untuk anggota baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: