Sat-set, BRICS

Sat-set, BRICS

ILUSTRASI Sat-set, BRICS. Kini Indonesia resmi menjadi anggota aliansi ekonomi BRICS. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

INDONESIA resmi gabung aliansi ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa/Afrika Selatan). Presiden Prabowo Subianto mengambil jalan nan berisiko itu setelah era Jokowi penuh kebimbangan untuk bergabung.

Dibilang berisiko karena akan berhadapan langsung dengan Amerika Serikat (AS). Donald Trump, presiden terpilih AS, sudah menebar ancaman. Ia akan mengenakan tarif bea masuk 100 persen untuk anggota BRICS bila nekat membentuk mata uang sendiri. 

Prabowo tanpa men-delay untuk bergabung dengan kelompok ekonomi yang berkiblat ke Rusia dan Tiongkok itu. Buktinya, setelah pelantikan kabinet pada Oktober, ia langsung mengutus Menlu Sugiono hadir di pertemuan KTT BRICS di Kazakhstan. Pelantikan kabinet 21 Oktober, acara di Astana, Kazakhstan, itu pada 22–24 Oktober 2024.

BACA JUGA:Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS, Apa Keuntungannya?

BACA JUGA:BRICS dan Reorientasi Arah Kebijakan Pasar Ekspor

Status Sugiono di antara pemimpin BRICS bukan sekadar menteri luar negeri. Namun, menjadi ”utusan khusus presiden”.  Karena harus ke Kazakhstan, Sugiono terlambat  mengikuti acara pembekalan para menteri di Akmil, Magelang.

Di Kazakhstan itulah, Indonesia  mengajukan diri bergabung. Dan, baru 6 Januari ini, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengumumkan secara resmi bergabungnya Indonesia. 

Luiz saat ini mendapat giliran menjadi presiden BRICS periode 2025. Presiden Luiz-lah yang menggagas BRICS membuat mata uang sendiri. Menggantikan dolar AS. Dedolarisasi. Itulah yang membuat Trump yang belum dilantik itu marah besar, termasuk mengancam kenaikan tarif bea masuk impor negara BRICS.

BACA JUGA:Deklarasi Kazan: Rivalitas Hegemoni Ekonomi BRICS versus G-7?

BACA JUGA:Prabowo Antar RI Gabung BRICS, Siap Tantang Dolar AS?

Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang menjadi anggota BRICS. Malaysia dan Thailand juga memiliki minat yang besar, tapi posisi kedua tetangga kita itu masih sebagai mitra BRICS.

Indonesia menjadi anggota ke-11. Selain pendiri: Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa. Berikutnya: Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Keberadaan Saudi menjadi menarik karena selama ini dikenal sebagai sohib karib AS di Timur Tengah.

BRICS akan menjadi saingan G-7,  aliansi negara maju konco-konco AS (Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Jepang, Kanada, dan AS). Dua organisasi itu akan head-to-head. Potensi gesekan sangat besar. Sebab, AS yang dipimpin Trump super-reaktif bila kepentingan AS terganggu.

BACA JUGA:Indonesia Resmi Jadi Mitra BRICS Bersama 12 Negara Mitra Baru Lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: