Gencatan Senjata di Gaza Ada 3 Tahap, tapi Israel Belum Mau Jamin Hentikan Serangan?
Kondisi pasar di Deir el-Balah selama gencatan senjata perang Hamas-Israel berlangsung pada Rabu, 30 November 2023. Warga Palestina mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok. -Abdelhakim Abu Riash-Al Jazeera
HARIAN DISWAY - Gencatan senjata di Gaza sudah disepakati Hamas dan Israel. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani saat konferensi pers di Doha, Rabu, 15 Januari, waktu setempat.
Tentu saja, kabar itu disambut gembira warga Gaza dan para tawanan segera dibebaskan oleh Hamas serta Israel.
Bagi Hamas, perjanjian gencatan senjata adalah hasil dari ketahanan dan pencapaian rakyat Palestina, para pejuang perlawanan, dunia Islam, dan para pencari kebebasan di seluruh dunia.
BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza setelah 46.000 Rakyat Palestina Tewas, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Dalam keterangan resminya, Hamas menyebut bahwa perjanjian gencatan senjata berkat tanggung jawab gerakan terhadap rakyat Gaza. Yakni untuk menghentikan perang genosida dan pertumpahan darah dengan Zionis.
Israel dan Hamas Sepakat untuk Gencatan Senjata?-@NiohBerg-X
Namun demikian, meskipun Hamas dan Qatar mengonfirmasi, hingga kini belum ada reaksi resmi dari rezim Israel.
Bahkan, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan beberapa jam sebelumnya. Yakni terkait ada beberapa poin yang belum terselesaikan dalam kesepakatan gencatan senjata, tetapi mengharapkannya akan dituntaskan "malam ini."
BACA JUGA:Doa Natal dari Bethlehem dan Gaza, Harapan di Tengah Perang
Anda sudah tahu, betapa mengerikannya perang yang terjadi di Palestina. Kesepakatan gencatan senjata di Gaza itu tentu akan mengakhiri genosida Israel yang berlangsung selama lebih dari 15 bulan terakhir.
Apalagi bila mengingat para korban yang tewas. Yakni sebanyak 46.707 rakyat Palestina terbunuh, termasuk yang paling banyak wanita dan anak-anak. Sementara 110.265 dinyatakan terluka.
Kepala negosiator Hamas Khalil al-Hayya mengatakan bahwa Operasi Badai Al Aqsa menandai momen penting dalam sejarah perjuangan Palestina.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Apresiasi UEA Ajak Indonesia dalam Misi Kemanusiaan ke Gaza
Ia memuji keteguhan hati dan keberanian rakyat Palestina hingga para pejuang. Khususnya dalam menggagalkan rencana musuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: