LCGC Tulang Punggung Penjualan Mobil
Alien Rahmaudhyna Ihzaa (kiri ) menjelaskan kelebihan Daihatsu Ayla 1.2 R CVT ADS unit test drive.-Boy Slamet-
Padahal, kenaikan PPN 12 persen yang ditetapkan pemerintah, ternyata juga berdampak pada harga mobil. Tidak hanya barang yang dijual di atas Rp 30 miliar. Mobil LCGC pun merasakan akibatnya. Alhasil, tahun ini harga mobil jenis itu juga naik.
“Kalau di tipe LCGC saja, ada kenaikan sekitar Rp 3 juta-an lebih. Beruntungnya, pemerintah tidak memberlakukan opsen. Kalau aturan itu juga diberlakukan, bisa melambung tinggi harga mobil yang kita jual,” ungkapnya.
Ketidakpastian informasi terkait kenaikan pajak di tahun lalu menjadi salah satu faktor menurunnya penjualan. Bahkan, kenaikan harga akibat PPN 12 persen tersebut sempat membuat beberapa customer Daihatsu batal membeli kendaraan.
“Banyak dari mereka mengira kita sengaja mempermainkan harga. Akhirnya, kami perlahan harus menjelaskan ke mereka regulasi pemerintah seperti apa. Ada yang tetap membeli. Ada juga yang pada akhirnya tetap batal,” katanya lagi.
Faktor lainnya yang menurunkan penjualan pada 2024 adalah karena politik. Menurutnya, masyarakat kebanyakan menahan untuk membeli mobil menunggu pemimpin yang terpilih. “Mereka mungkin mengharapkan regulasi yang baru. Regulasi yang mungkin bisa meringankan mereka juga,” terangnya.
Tetapi, walau harga mobil Daihatsu secara keseluruhan mengalami kenaikan, ia optimistis penjualan di 2025 akan mengalami perbaikan. Bahkan, akan meningkat dari tahun sebelumnya.
“Tentu kami masih mengharapkan penjualan itu pada mobil LCGC. Secara keseluruhan, target kami pasti naik. Kalau kita kerucutkan ke LCGC, untuk Ayla targetnya naik tujuh persen dan Sigra naik enam persen dari 2024,” tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: