David Lynch Idap Emfisema yang Tak Ada Obat, Bagaimana Menurunkan Risikonya?

3. Kortikosteroid hirup: Obat ini membantu mengurangi peradangan di saluran napas dan mencegah gejala kambuh. Obat ini sering digunakan dalam kombinasi dengan bronkodilator.

4. Terapi oksigen: Oksigen tambahan diberikan melalui kanula hidung (tabung tipis yang diletakkan di lubang hidung) untuk membantu meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mengurangi sesak napas.

5. Rehabilitasi paru: Program yang menggabungkan latihan fisik, teknik pernapasan, dan edukasi untuk membantu penderita emfisema mengelola gejala dan meningkatkan fungsi paru-paru.

BACA JUGA: Alvin Lim Meninggal karena Gagal Ginjal Stadium 5, Bagaimana Cara Mencegahnya? (2)

6. Pembedahan: Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin direkomendasikan untuk mengangkat jaringan paru-paru atau kantung udara yang rusak guna meningkatkan fungsi paru-paru.
Dalam beberapa kasus emfisema, pembedahan mungkin direkomendasikan untuk mengangkat jaringan paru-paru atau kantung udara yang rusak guna meningkatkan fungsi paru-paru. --iStockphoto

Beberapa cara untuk menurunkan risiko emfisema

1. Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok orang lain.

2. Hindari paparan polutan udara, bahan kimia di tempat kerja, dan iritan paru-paru lainnya—pembersih udara untuk jamur, asap, dan alergen lainnya dapat membantu. Berolahragalah secara teratur untuk menjaga fungsi paru-paru tetap optimal.

3. Lakukan pemeriksaan rutin dengan penyedia layanan kesehatan Anda, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit paru-paru atau riwayat merokok.

BACA JUGA: Belajar dari Alvin Lim yang Meninggal Akibat Gagal Ginjal, Ini 5 Penanganannya!

4. Makan makanan yang seimbang dan sehat untuk mendukung kesehatan Anda secara keseluruhan.

Kondisi Komorbid

Meskipun emfisema terutama memengaruhi paru-paru, penyakit ini juga dapat memengaruhi organ dan sistem tubuh lainnya, seperti jantung, otak, otot, dan sistem peredaran darah.

Orang dengan emfisema memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung, diabetes, osteoporosis, kanker paru-paru, depresi, gangguan tidur, penyakit gastroesophageal reflux (GERD), dan hipertensi paru. (*)

Sumber: