Warga Sekitar Gunung Ibu Tolak Dievakuasi

Warga Sekitar Gunung Ibu Tolak Dievakuasi

Warga Desa Sangaji Nyeku mengungsi setelah Gunung Ibu di Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, yang meletus pada 15 Januari 2025. Ribuan penduduk pulau akan dievakuasi setelah gunung berapi memuntahkan asap dan abu yang membumbung tinggi ke atmosfer.-AZZAM / AFP-

HARIAN DISWAY – Gunung Ibu yang terletak di Halmahera, Provinsi Maluku Utara semburkan kepulan asap setinggi hingga empat kilometer ketika meletus pada hari Rabu, 15 Januari 2024.

Pemerintah meningkatkan status kewaspadaan Gunung Ibu ke tingkat tertinggi dan meminta evakuasi 3.000 orang yang tinggal di enam desa terdekat.

Dilansir dari AFP, menurut data yang dikumpulkan, ini merupakan salah satu dari 1.079 letusan yang tercatat oleh Badan Geologi Indonesia sejak 1 Januari, dengan kolom abu mencapai antara 0,3 dan 4 kilometer di atas puncaknya. 

Letusan besar terbaru terjadi pada hari Minggu pukul 1:15 waktu setempat saat gunung tersebut memuntahkan awan abu setinggi 1,5 kilometer ke udara.

BACA JUGA:Gunung Ibu Erupsi, Pemerintah Evakuasi Warga 6 Desa di Radius Bahaya

"Abu berwarna abu-abu dengan intensitas sedang hingga tebal melayang ke arah barat daya. Suara gemuruh keras terdengar hingga Pos Observasi Gunung Ibu," kata BGI dalam sebuah pernyataan.

Mereka juga menambahkan, pada saat hari Minggu, Gunung Ibu telah meletus 17 kali dalam sehari. 

Meskipun telah memutuskan untuk mengevakuasi penduduk desa yang terdampak, pemerintah hanya dapat mengevakuasi 517 penduduk

Alasannya karena banyak warga yang menolak untuk dievakuasi lantaran mereka berargumen bahwa sudah terbiasa dengan situasi tersebut dan sedang dalam musim panen.

BACA JUGA:Gunung Ibu Meletus, Ribuan Warga Mengungsi

"Ada pertimbangan faktor ekonomi karena banyak penduduk sedang dalam proses panen. Namun, kami akan terus mendorong masyarakat untuk dievakuasi," kata Dandim 1501 Ternate, Adietya Yuni Nurtono. 

Diketahui, Gunung Ibu, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia telah menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan sejak Juni lalu.

Menurut data resmi, sekitar 700.000 orang tinggal di pulau Halmahera pada tahun 2022. Banyak diantaranya tinggal di radius bahaya.

Penduduk yang tinggal di dekat Gunung Ibu dan wisatawan telah disarankan untuk menghindari zona bahaya lima hingga enam kilometer di sekitar puncak gunung berapi dan untuk mengenakan masker wajah jika terjadi hujan abu.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: