Banjir Batang, 10 Kecamatan Terendam, 7.000 Warga Terdampak
Lani Dwi Rejeki, Pejabat Bupati Batang meninjau lokasi terdampak bencana banjir-Disway.id-Disway.id
HARIAN DISWAY- Banjir melanda Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sejak Senin, 20 Januari 2025. Hingga kini, terapat 10 kecamatan yang masih terendam.
Yakni Kecamatan Batang, Wonotunggal, Bawang, Reban, Subah, Tersono, Gringsing, Bandar, Blado, dan Warungasem. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 7.000 warga terdampak.
Di antaranya, hanya 500 orang yang sudah dicatat sebagai pengungsi dan dalam pengawasan petugas gabungan.
Seperti dilansir Antara, Abdul Muhari selaku kepala Pusat data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB memastikan penanganan darurat sudah dilakukan oleh organisasi perangkat daerah kabupaten Batang. Termasuk memperbaiki infrastruktur.
BACA JUGA:Imbas Banjir Grobogan, 3 KA Pasar Turi Surabaya Ubah Rute Perjalanan
BACA JUGA:Rel Kereta Tergerus Banjir di Grobogan, PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang Lakukan Rekayasa Ini
Muhari menyampaikan, ada 2 orang yang dilarikan ke RSUD Limpung akibat luka-luka. Kemudian 2 warga yang dikabarkan hanyut berhasil dievakuasi dan sudah mendapat perawatan medis.
Selain itu, banjir menyebabkan 6 jembatan rusak dan 5 rumah warga rusak berat, 7 rumah terdampak, 1 obyek wisata, 1 pembangkit listrik tenaga hidro, dan 1 ruas jalan yang tertutup material banjir.
Ada juga kerugian lain yakni mata air yang dikelola Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Sendang Kamulyan tertutup pohon dan batu besar sehingga tidak bisa mengalirkan air bersih.
Hal itu menyebabakan PUDAM mengalami kerugian sebesar Rp.1 miliar.
BACA JUGA:Cirebon Dilanda Banjir, 4 Kecamatan Terendam, Pj Walkot Cirebon: Lebih Parah Ketimbang Tahun Lalu
BACA JUGA:Komisi C Usulkan Pemkot Surabaya Punya Alat Penyedot Sedimen untuk Cegah Banjir, Efektifkah?
Direktur Umum PDAM Sendang Kamulyan Siswandi Hambali mengatakan, aliran air berhenti karena banjir sejak Senin malam. Ia memastikan PDAM Sendang Kamulyan akan tetap menyuplai air bersih.
"Teknisi kami sudah menemukan mata air walaupun tidak sebesar sebelumnya, namun sudah bisa menyuplai 40% kebutuhan air bersih," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: