Umat Konghucu Gelar Cisuak Larung di Pantai Kenjeran, Ritual Tahunan Jelang Imlek

Umat Konghucu Gelar Cisuak Larung di Pantai Kenjeran, Ritual Tahunan Jelang Imlek

Prosesi cisuak larung di Selat Madura oleh umat Konghucu dari Kelenteng Boen Bio, Surabaya, 24 Januari 2025.-Guruh DN-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Lima hari jelang Imlek, 24 Januari 2025, umat Konghucu dari Kelenteng Boen Bio menggelar prosesi cisuak larung. Yakni melarung kertas kim cua berbentuk penyu. 

Kertas kim cua itu berisi potongan rambut, kuku, dan seutas benang yang warnanya sesuai unsur tahun kelahiran tiap individu. Terdapat ratusan kim cua penyu yang akan dilarung. Berikut bunga-bunga. Prosesi itu berlangsung di Pantai Kenjeran, Surabaya.

Tahap awal, rohaniwan Konghucu Liem Tiong Yang bersembahyang menghadap laut lepas. Memohon izin kepada Thian Sang Sheng Mu, atau Dewi Penguasa Laut. 

BACA JUGA:7 Ucapan Imlek Bahasa Indonesia


Rohaniawan Konghucu Liem Tiong Yang memimpin prosesi cisuak larung di Pantai Kenjeran, 24 Januari 2025.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Cisuak merupakan ritual khas Tionghoa yang diselenggarakan setahun sekali. Biasanya diikuti oleh para pemilik shio yang ciong atau kurang selaras dengan tahun. 

Tahun ini adalah tahun ular kayu. Maka, shio yang ciong : shio babi, shio monyet, shio macan dan shio ular.

Sarana untuk meredam kekurangselarasan itu adalah mengikuti cisuak. Namun, dalam praktiknya, cisuak boleh diikuti siapa saja. Tidak hanya mereka yang ciong

BACA JUGA:Angpao di Tahun Baru Imlek: Yang Tradisonal dan Yang Digital di Tiongkok

Sebab, arti dari cisuak adalah tolak bala atau ruwatan dalam istilah Jawa. Bedanya, cisuak memakai tata-cara tradisi Tionghoa.

Umat Konghucu dari Kelenteng Boen Bio melakukan cisuak dalam dua tahapan. Cisuak larung itu merupakan tahap kedua.

Tahap pertama adalah melakukan cisuak potong kuku jari tangan dan kaki. Juga memasukkan benang ke dalam kertas kim cua berbentuk penyu. 

BACA JUGA:Tahun Baru Imlek 2025 Disebut Juga Tahun Ular, Apa Saja Makna-Maknanya?

"Kemudian masing-masing umat menulis doa dan harapan di kertas kim cua. Itu dilakukan di Kelenteng Boen Bio pada 22 Januari lalu," ujar Liem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: