Oknum Polisi Gunakan Sirine untuk Bahan Konten, Sekretaris Kapolri dan Polda Jambi Angkat Bicara

HARIAN DISWAY - Seorang anggota polisi berinisial Brigadir Polisi Dua (Briptu) MHBI, yang berusia 22 tahun dan berasal dari Jambi, memicu kemarahan warganet setelah video aksinya viral.

Dalam video tersebut, dia tampak memainkan sirine mobil patroli sambil tersenyum lebar.

Briptu yang berasal dari Polres Merangin, Polda Jambi itu terlihat berulang kali menyalakan sirine dari mobil dinasnya di tengah kemacetan sambil tersenyum lebar tanpa ada kebutuhan darurat 

Sirine yang digunakan adalah sirine strobo, yaitu  alat yang digunakan pada kendaraan, terutama mobil patroli atau kendaraan darurat lainnya, yang mengeluarkan suara sirine yang keras dan juga cahaya strobo (lampu yang berkedip cepat) untuk menarik perhatian atau memberi peringatan di jalan.

Akibatnya, pihak kepolisian setempat mengambil tindakan tegas atas perbuatan Brigadir MHBI saat ini ditempatkan ditempatkan di ruang khusus (patsus) di Polres Merangin untuk dilakukan pemeriksaan.

BACA JUGA:Soal Oknum Polisi Pasang Baliho Prabowo-Gibran, Dasco: Tidak Masuk Akal

BACA JUGA:Etos Kerja Oknum Polisi di Jakarta

Sebagai anggota Polda Jambi, Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Polda Jambi, Kompol M Amin Nasution angkat bicara terkait video tersebut.

"Oknum polisi tersebut saat ini ditempatkan di ruang khusus di Polres Merangin selama masa pemeriksaan," ujarnya

Tak hanya kepolisian Jambi, Sekretaris Pribadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kombes Ahrie Sonta Nasution angkat bicara soal kasus ini melalui akun X pribadinya 

Ia mengingatkan bahwa kekuatan citizen journalism atau jurnalisme warga sangat besar sehingga pelaku yang seharusnya menjadi pelayan negara bisa lebih bijak untuk berperilaku kedepannya.

Sekretaris Kapolri Ahrie Sonta angkat bicara soal video viral oknum polisi gunakan sirine untuk bahan konten--Akun X Pribadi @ahriesonta

Jurnalisme warga adalah bentuk jurnalisme di mana individu atau kelompok yang bukan profesional di bidang jurnalisme, seperti warga biasa atau masyarakat umum, turut berpartisipasi dalam menghasilkan, melaporkan, dan mendistribusikan berita atau informasi. 

“Buat pelajaran untuk semua ya. Masyarakat peka dan kritis citizen journalism ada dimana mana. Selalu berupaya yang terbaik untuk masyarakat," tulisnya pada Jumat, 24 Januari 2025 pukul 10.20 Waktu Indonesia Barat (WIB). 

Sumber: