Korban Mutilasi Dalam Koper Merah di Ngawi dan Orang Dekat
ILUSTRASI korban mutilasi dalam koper merah di Ngawi dan orang dekat.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Apa isi pembicaraan terakhir? ”Ya… seperti biasa. Dia senang melihat anak-anak sudah pada besar-besar,” kata Ana. ”Tidak ada pembicaraan penting. Dia datang naik mobil miliknya, Ertiga putih. Terus, pamitan hendak kembali ke Tulungagung, mungkin ke rumah kontrakan.”
BACA JUGA:Mutilasi di Trosobo, Sidoarjo, Jatim, dalam Kacamata Rational Choice Theory
BACA JUGA:Mayat Mutilasi Dalam Tas Kresek Hijau
Hal yang sama dikatakan ibunda dan ayah kandung Uswatun. Tidak ada pembicaraan spesifik terkait kunjungan terakhir itu.
Senin, 20 Januari 2025, Ana mengirim chat WA ke HP Uswatun, menanyakan kabar. Tapi, tidak ada jawaban. Bahkan, tanda centang satu, berarti belum terbaca oleh penerima. Selasa, 21 Januari 2025, Ana menelpon Uswatun, tidak bisa tersambung. ”Saya telepon ibunya, juga mengatakan yang sama, Uswatun tidak bisa dihubungi,” ujar Ana.
Kamis, 23 Januari 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, warga bernama Yusuf menemukan seonggok bungkusan plastik besar warna cokelat di dekat pembuangan sampah di pinggir sawah di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi. Bungkusan itu mirip kiriman paket.
BACA JUGA:Inilah Mutilasi yang Asli
BACA JUGA:Doa Pemutilasi Ditujukan ke Wiwit
Bungkusan dibuka, tampaknya koper merah, beroda, dan ada tangkai untuk menjinjing.
Koper dibuka, bau busuk menyengat. Ada beberapa barang. Tapi, ia melihat tubuh manusia, membuat ia kabur dan memberi tahu warga. Warga membuka koper lebih lebar, isinya tubuh perempuan tanpa kepala, tanpa dua kaki. Telanjang. Potongan di leher dan kedua pangkal paha. Warga lapor polisi.
Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Kresnawan kepada wartawan mengatakan, mayat dibawa ke RSUD Soeroto, Ngawi, untuk diautopsi. Hasilnya, itu mayat perempuan usia 20 sampai 30 tahun, tinggi badan sekitar 152 sentimeter.
BACA JUGA:Asmara Berondong di Mutilasi Bekasi
BACA JUGA: Latar Asmara, Mutilasi Wanita di Bekasi
Kulit kuning langsat mengarah ke putih. Penyebab kematian asfiksia (kekurangan oksigen). Bisa akibat dicekik atau dipotong langsung lehernyi.
Dengan perkiraan tinggi badan segitu, pembunuh sudah mengukur bahwa bagian tubuh korban saja sepanjang sekitar 38 sentimeter, muat masuk ke koper tersebut. Di dalam koper ada beberapa barang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: