Menggali Makna Perjalanan Isra Mikraj dan Amalan yang Dianjurkan

Menggali Makna Perjalanan Isra Mikraj dan Amalan yang Dianjurkan

Peristiwa Isra Mikraj, makna, keutamaan, dan amalan yang dianjurkan. --freepik.com

HARIAN DISWAY - Isra Mikraj adalah salah satu peristiwa paling istimewa dalam sejarah Islam yang sangat dihormati dan diagungkan oleh umat muslim. Fenomena ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga menjadi bukti nyata kekuasaan Allah SWT.

Terjadi pada malam 27 Rajab, perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW dimulai dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina (Isra) dan berlanjut dengan perjalanan vertikal menuju langit hingga Sidratul Muntaha (Mikraj).

Peristiwa ini mengandung banyak makna dan keistimewaan yang tidak hanya memperkuat iman umat Islam, tetapi juga menjadi dasar bagi beberapa ajaran penting dalam Islam, seperti kewajiban salat lima waktu.

BACA JUGA: Malam Isra Mikraj 27 Rajab Jatuh Pada Hari Minggu ini, Berikut Sejarah, Hikmah, dan Amalan Yang Dianjurkan

Makna Perjalanan Isra Mikraj

1. Menguji keteguhan iman

Perjalanan Isra Mikraj mengandung ujian bagi umat Islam dalam menguatkan keimanan mereka. Meskipun banyak yang meragukan keajaiban perjalanan ini, Rasulullah SAW tetap teguh dalam menyampaikan wahyu ini kepada umatnya.

Keimanan umat Islam diuji, apakah mereka mampu menerima peristiwa tersebut sebagai mukjizat yang menunjukkan kebesaran Allah SWT dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa ini juga mengajarkan bahwa iman harus tetap kokoh meski menghadapi keraguan atau tantangan yang datang dari berbagai sisi, baik dalam bentuk logika manusia maupun tekanan sosial.

BACA JUGA: Memperingati Isra Mikraj, Menag: Mari Tegakkan Salat!


Makna dalam perjalanan isra mikraj, salah satunya perintah salat lima waktu. --freepik.com

2. Perintah menjalankan salat

Salat lima waktu diwajibkan langsung oleh Allah SWT pada peristiwa Mikraj. Sebelum peristiwa ini, umat Islam melaksanakan salat dua kali sehari. Namun, setelah melalui perjalanan Mikraj, salat menjadi diwajibkan sebanyak lima kali sehari.

Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya salat sebagai tiang agama dan sarana komunikasi langsung antara umat dengan Tuhan. Salat bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai wujud kedekatan seorang hamba dengan Allah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: