Tradisi Imlek Resmi Masuk Daftar UNESCO: Momen Penting bagi Budaya Tiongkok

Tradisi Imlek Resmi Masuk Daftar UNESCO: Momen Penting bagi Budaya Tiongkok

Perayaan Tahun Baru Imlek atau Chunjie telah resmi masuk sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.-freepik-freepik.com

Perdebatan Terjemahan Chunjie

UNESCO menerjemahkan sebagai spring festival yang ditulis dalam huruf kecil. Tetapi, menurut tata bahasa Inggris, nama festival seharusnya ditulis dengan huruf kapital. Sehingga, penulisan yang tepat sejatinya adalah Spring Festival. Festival Musim Semi.

Selain itu, ada beberapa istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada Chunjie, yaitu Chinese New Year (Tahun Baru Tionghoa) dan Lunar New Year (Tahun Baru Penanggalan Bulan).

Dalam kamus Tiongkok-Inggris, istilah Spring Festival adalah yang paling umum digunakan. Setelah itu ada Chinese New Year.


Chuenji atau Imlek masuk sebagai warisan budaya takbenda UNESCO..--Freepik

BACA JUGA:Rangkaian 15 Hari Perayaan Pasca Tahun Baru Imlek

Namun, istilah Lunar New Year sering dianggap kurang tepat. Sebab, kalender Tiongkok sebenarnya adalah kalender lunisolar, bukan hanya lunar.

Selain itu, penggunaan istilah tersebut bisa dianggap sebagai upaya untuk mengurangi karakteristik budaya Tiongkok pada festival tersebut.

Di negara-negara berbahasa Inggris, istilah Chinese New Year lebih sering digunakan dibandingkan istilah lainnya.

BACA JUGA:Mengapa Tahun Baru Imlek 2025 Disebut Tahun Ular?

Data dari NOW (News on the Web) Corpus, yang melacak penggunaan bahasa Inggris secara real-time, menunjukkan bahwa istilah itu paling sering muncul. Istilah berikutnya adalah Lunar New Year. Nah, istilah Spring Festival sendiri relatif jarang digunakan.

Di Indonesia, Chunjie secara sederhana diterjemahkan sebagai Tahun Baru Imlek. 

Pengakuan UNESCO terhadap Chunjie sebagai warisan budaya takbenda adalah sebuah momentum refleksi. Bahwa mempertahankan keaslian tradisi adalah hal yang sangat penting.

BACA JUGA:Umat Konghucu Gelar Cisuak Larung di Pantai Kenjeran, Ritual Tahunan Jelang Imlek

Sebagai contoh, transliterasi (penerjemahan) nama Chunjie dalam bahasa Inggris dapat digunakan untuk menegaskan identitas budaya Tiongkok. Misalnya seperti transliterasi festival Jepang Tanabata atau Obon yang diterima secara luas di dunia internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: china daily