Bulan Syaban Mulai Besok, Kapan Tanggal 1 Ramadhan 2025? Berikut Penjelasannya!

Bulan Syaban Mulai Besok, Kapan Tanggal 1 Ramadhan 2025? Berikut Penjelasannya!

Ilustrasi menjelang bulan puasa Ramadhan 2025-Sketchepedia-Freepik

HARIAN DISWAY - Bulan Sya'ban 1446 H akan jatuh malam ini, Kamis, 30 Januari 2025 atau tepatnya dimulai pada hari Jumat besok, 31 Januari 2025.  Tinggal menghitung hari sampai menuju bulan puasa Ramadan 2025.

Malam ini, umat Islam akan memasuki bulan Sya'ban, yaitu bulan ke-8 hijriah. Kemudian barulah memasuki bulan Ramadan, bulan diwajibkannya kita, umat Islam untuk berpuasa selama sebulan penuh.

Tidak ada perbedaan keputusan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dalam penetapan awal bulan Sya'ban 1446 Hijriah. Keduanya sama-sama menetapkan awal bulan Sya'ban jatuh pada malam ini, Kamis, 30 Januari 2025.

NU sendiri melalui Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), sudah merilis Surat Keputusan (SK) Nomor 22/PB.08/A.II.01.13/13/01/2025 Tentang Awal Bulan Sya'ban 1446 H, sejak Rabu malam, 29 Januari 2025.

BACA JUGA:LF PBNU Tetapkan Awal Sya'ban 1446 H Mulai Malam Ini

BACA JUGA:Buka MTQ Internasional ke-4, Menag Tegaskan Larangan Eksploitasi Alam dalam Al-Qur'an

Sementara Muhammadiyah dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H sudah menetapkan awal bulan Sya'ban sejak awal penetapan kalender tersebut.

Lalu, kapan memasuki bulan suci Ramadan? Berapa hari lagi kita menjalankan kewajiban puasa Ramadan tahun 2025? Berikut Penjelasannya!

Bulan Ramadan Tahun 2025

Sebelumnya, perlu kita ketahui adanya dua metode yang biasa digunakan dalam penetapan awal bulan Hijriah, tak terkecuali bulan Ramadan. Yaitu metode hisab (penghitungan) dan rukyat (observasi).

Muhammadiyah yang berpatokan pada metode hisab, dalam kalender Hijriahnya telah menetapkan awal bulan Ramadan jatuh pada Jumat malam, 28 Februari 2025. Untuk awal puasanya yaitu Sabtu, 1 Maret 2025.

BACA JUGA:Banjir Masih Rendam Jakarta, Teguh Setyabudi Instruksikan OPD dan Perangkat Wilayah Tetap Siaga

BACA JUGA:Dampak Banjir Jakarta, 35 RT Belum Surut dan 4 Ruas Jalan Masih Terendam

Sementara NU meskipun menggunakan metode hisab, menetapkan bahwa hasil penghitungan tetap harus dikonfirmasi dengan observasi hilal (bulan baru). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: