Tiga Agenda Utama Menuju Kebangkitan Pertamina

Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Denny JA (berjas biru) memeluk Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri. -Denny JA-
BACA JUGA: Kisah Iqbal, Penerima Beasiswa yang Jadi Perwira Pertamina
Investasi strategis dalam energi bersih seperti biofuel, geothermal, dan energi surya bukan hanya akan mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, tapi juga menempatkan Indonesia sebagai pionir energi berkelanjutan di Asia Tenggara.
Ini adalah langkah krusial untuk masa depan yang ramah lingkungan dan tahan terhadap dinamika geopolitik energi global. Dapat pula dibangun Pertamina Energy Innovation Hub. Ini sebuah ekosistem riset yang menggabungkan akademisi, startup energi, dan industri.
Mekanisme pelibatan swasta harus dirinci: insentif fiskal untuk investasi EOR, skema revenue-sharing yang transparan, serta platform real-time monitoring guna mencegah korupsi pengadaan.
BACA JUGA: Pasok LPG, Pertamina Dukung Koperasi Desa Merah Putih
Di sisi birokrasi, diperlukan fast-track policy untuk simplifikasi izin migas menjadi izin terpadu, dipayungi UU khusus yang melindungi reformasi dari fluktuasi politik.
Keterkaitan budaya dan energi dapat diperkuat melalui narasi bahwa festival budaya bukan hanya CSR, tapi investasi sosial untuk membangun national identity.
Jika semboyan itu berhasil, itu karena kerja bersama: pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta dan komunitas, insan teknis dan pelaku budaya, yang bergerak dalam satu semangat: merah putih. (*)
*) Penulis adalah Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: