Deepseek Berguncang, Pasar Modal AS Tumbang
![Deepseek Berguncang, Pasar Modal AS Tumbang](https://cms.disway.id/uploads/e1dc1379afc556b32998e141f1c2f70b.jpg)
ILUSTRASI Deepseek Berguncang, Pasar Modal AS Tumbang. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Bagaimana sebenarnya kemampuan Deepseek? Saya sudah mengunduh aplikasi Deepseek dan ChatGPT di iPhone dan coba membandingkan jawaban untuk pertanyaan yang sama.
Untuk informasi, jawaban keduanya relatif sama. Misalnya, ketika saya minta menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang riba, keduanya memberikan jawaban yang sangat lengkap, termasuk surah apa, ayat berapa, dan menyertakan terjemahan dari ayat-ayat itu. Kelebihan ChatGPT adalah menyertakan tulisan arabnya, sedangkan Deepseek hanya terjemahan.
Pada permintaan solusi, keduanya memberikan jawaban yang relatif sama dan detail. Saya mencoba minta menghitungkan harga obligasi dengan face value USD 1.000, jatuh tempo 5 tahun, kupon 8 persen, dan tingkat bunga 5 persen.
Keduanya menjawab dengan baik dan detail, menunjukkan cara dan rumus-rumus yang bisa digunakan untuk menentukan harga wajar obligasi itu serta menghitungkannya. Jawabannya sama, USD 1.129,88.
Di sini, Deepseek punya dua kelebihan. Pertama, platform Tiongkok itu memberikan perhitungannya secara detail. Sebaliknya, ChatGPT hanya menunjukkan rumus, memasukkan angka-angkanya, lalu menulis ”mari kita hitung” dan langsung jawaban 1.129,88.
Deepseek membuatkan hitungannya satu per satu dari lima tahun cashflow yang didiskonto ke nilai sekarang hingga jawabannya.
Kedua, Deepseek masih menambahkan catatan: Harga wajar obligasi lebih tinggi daripada nilai nominalnya karena tingkat kupon (8 persen) lebih tinggi daripada tingkat bunga pasar (5 persen). Itu membuat obligasi lebih menarik bagi investor sehingga harganya naik di atas nominalnya.
Untuk pendapat atau analisis, saya mencoba menanyakan pandangannya terhadap Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati. DeepSeek dan ChatGPT memberikan jawaban relatif sama dengan menggambarkan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan yang memiliki rekam jejak yang solid, kompeten, berintegritas, dan mampu menjaga fiskal Indonesia.
Keduanya juga memberikan perincian kinerja Sri Mulyani di bidang stabilitas fiskal, reformasi perpajakan, penanganan ekonomi saat Covid-19, dan transparansi serta tata kelola keuangan negara.
Dengan mencoba pertanyaan-pertanyaan di versi gratisnya, tampak Deepseek tidak kalah oleh ChatGPT. Bahkan, dalam beberapa hal, Deepseek memberikan jawaban lebih baik dan terperinci.
Tapi, bisa jadi, itu karena saya sudah sering menggunakan ChatGPT sehingga platform itu tidak perlu memberikan perincian kepada saya untuk pertanyaan tertentu karena saya sudah pernah menanyakan hal serupa.
Sementara itu, Deepseek baru pertama ini saya gunakan. Yang jelas, keduanya merupakan AI yang bisa diandalkan untuk berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. (*)
*) Imron Mawardi adalah guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta wakil dekan bidang sumber daya Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: