Deepseek Berguncang, Pasar Modal AS Tumbang
ILUSTRASI Deepseek Berguncang, Pasar Modal AS Tumbang. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
START-UP teknologi asal Tiongkok, Deepseek, membuat pasar modal Amerika Serikat (AS) terguncang. Senin, 27 Januari 2025 waktu AS, harga saham-saham jatuh. Sejumlah 500 orang terkaya dunia pun kehilangan kekayaan hingga USD 108 miliar. Itu sekitar Rp 1.750 triliun.
Menurut data Bloomberg Billionaires Index (BBI), kerugian terbesar dialami miliarder yang terkait dengan pengembangan kecerdasan buatan. Secara total, saham teknologi tergerus hingga USD 94 miliar. Sekitar 85 persen dari total kerugian yang disebabkan munculnya AI (artificial intelligence) asal Tiongkok yang gratis itu.
Jensen Huang, pendiri Nvidia –produsen chip yang menjadi pilihan utama untuk mendukung aplikasi AI– mengalami penurunan kekayaan USD 20,1 miliar atau sekitar Rp 320 triliun. Itu setara dengan sekitar 20 persen kekayaannya.
BACA JUGA:DeepSeek Diguncang Kepercayaan Publik
BACA JUGA:Trump Komentari Kemunculan DeepSeek AI: Ini Wake Up Call Untuk Perusahaan AS
Pendiri Oracle, Larry Ellison, juga kehilangan kekayaan USD 22,1 miliar atau sekitar 12 persen kekayaannya.
Orang kaya yang juga kehilangan kekayaan sangat besar adalah Michael Dell, CEO Dell Technologies. Ia kehilangan kekayaan USD 13 miliar. Juga, pendiri Binance Zhao Changpeng yang kekayaannya turun USD 12,1 miliar.
Banyak saham perusahaan teknologi yang turun drastis gara-gara Deepseek. Di antaranya yang turun cukup besar adalah Marvell Tech turun 19,1%, Broadcom 17,4%, Nvidia 17%, dan Oracle 13,8%. Lainnya yang juga turun signifikan adalah Alphabet, Tesla, dan Microsoft. Penurunan itu mengakibatkan indeks gabungan Nasdaq turun 3,1 persen dan S&P 500 turun 1,5 persen.
BACA JUGA:DeepSeek vs ChatGPT, Adu Kelebihan dan Kekurangan
BACA JUGA:AI DeepSeek Geser ChatGPT, Inovasi Tiongkok yang Menuai Pro dan Kontra!
Deepseek adalah aplikasi AI asal Tiongkok sebagai aplikasi gratis berperingkat teratas yang tersedia di App Store Apple di AS, menggeser ChatGPT. Para kreatornya mengeklaim bahwa Deepseek didukung model DeepSeek-V3 yanag terbaik di antara platform open source lainnya. Bahkan, menyaingi platform berbayar global terbaik.
Di AS, menurut perusahaan riset data aplikasi Sensor Tower, popularitas aplikasi kecerdasan buatan Deepseek melonjak di kalangan pengguna AS sejak dirilis 10 Januari lalu. Itu karena secara umum platform Deepseek memiliki kemampuan yang tidak terlalu berbeda dengan platform AI seperti ChatGPT.
Padahal, selama ini AS telah melakukan kontrol ketat terhadap ekspor chip ke Tiongkok agar Negeri Tirai Bambu itu tidak bisa mengembangkan AI dengan baik.
BACA JUGA:Liang Wenfeng, Sosok Misterius di Balik DeepSeek AI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: