Kuasa Hukum Kades Kohod Sebut Kliennya Minta Maaf Karena Bikin Gaduh, Bukan Mengakui Keterlibatan

Kuasa Hukum Kades Kohod Sebut Kliennya Minta Maaf Karena Bikin Gaduh, Bukan Mengakui Keterlibatan

Kuasa Hukum Kades Kohod Bantah Kliennya Jadi Aktor Utama Pagar Laut Tangerang-disway.id/Candra Pratama-

HARIAN DISWAY – Kepala Desa Kohod, Arsin Bin Arsip, melalui kuasa hukumnya, menegaskan bahwa ucapan permintaan maafnya adalah karena membuat kegaduhan.

Kuasa Hukum Arsin, Yunihar, menegaskan bahwa permintaan maaf kliennya bukanlah sebuah pengakuan bahwa yang bersangkutan terlibat dalam pembangunan pagar laut ilegal di lepas pantai Tangerang. 

Sebelumnya, Arsin sempat jadi sorotan tajam warga net karena dianggap merupakan pihak yang memuluskan pendirian pagar laut ilegal di perairan desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

Pagar laut dari bahan bambu itu bahkan sudah nemiliki sertifikat hak guna (SHG) dan hak milik (SHM).

Arsin sempat menghilang dan dicari-cari oleh Warga net sebelum akhirnya muncul dalam sebuah konferensi pers pada Jumat, 14 Februari bersama kuasa hukumnya.

“Tidak (mengakui terlibat,Red). Mengakui kok di  (kepada,Red) wartawan,” tegas Yunihar dihadapan awak media.

Dia menyebutkan, bahwa dalam perihal “mengakui” seharusnya merupakan bagian dari proses penyidikan dan penyelidikan. 

BACA JUGA:Sempat Hilang, Kades Kohod Muncul di Publik, Bantah Jadi Dalang Sertifikat Pagar Laut

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa keterangan yang dibuat oleh Arsin, di mana salah satu isinya adalah permohonan maaf, adalah karena terkait dengan viralnya pemberitaan terkait pagar laut di sekitar Kohod. 

Di mana dari kasus tersebut yang menjadi perbincangan khalayak, telah menimbulkan kegaduhan. 

Hal ini lantas berimbas kepada kondusifitas masyarakat terutama di wilayah Desa Kohod. 

“Dari keterangan beliau ini atau yang beliau buat itu diantaranya adalah permohonan maaf. Ini karena dengan pemberitaan, yang pemberitaan pagar di seputar Kohod itu kemudian viral, tentu ini sudah menimbulkan kegaduhan, dari kegaduhan itu juga berefek kepada kondusifitas masyarakat terutama di wilayah Kohod,” jelas Yunihar.

BACA JUGA:Nusron Wahid Sebut SHGB dan SHM Laut Hanya Ada di Desa Kohod dan Karangsari 

Yunihar menyebut, atas kondisi itu Arsin merasa mungkin ini akibat tidak optimalnya dia dalam menjadi kepala desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: