Jejak Soemitro Djojohadikoesoemo, Langkah Prabowo Subianto

ILUSTRASI Jejak Soemitro Djojohadikoesoemo, Langkah Prabowo Subianto.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Semasa menjadi menteri keuangan di era Kabinet Wilopo, ia mendukung investasi asing. Menyetujui kehadiran modal dari luar negeri untuk mendorong industrialisasi.
Sikapnya yang pro-modal asing itu membuatnya dimusuhi kelompok PKI. Soemitro juga ditekan Bung Karno yang kala itu dikelilingi orang PKI dan anti-modal asing.
Situasi politik yang tidak nyaman itulah yang membuat ia memilih bergabung dengan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) yang berpusat di Sumatera. Soemitro bergerak di luar negeri untuk menggalang dana PRRI.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita IKN
Keluarga Soemitro baru kembali ke tanah air setelah Soeharto berkuasa. Sama-sama anti-PKI, salah satu yang membuatnya klop. Di kabinet Orde Baru, ayah Prabowo itu pernah menjadi menteri perdagangan dan menteri riset.
Juga, jadi besan setelah Prabowo menikahi Titiek, putri keempat Soeharto.
Di era Soeharto, dikenal dua Soemitro. Pertama, ayah Prabowo yang di kalangan wartawan dikenal sebagai Soemitro kurus. Badannya memang langsing. Satunya lagi Soemitro gemuk, yakni jenderal yang menjabat Pangkopkamtib (Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban).
Keduanya sama-sama berpengaruh. Keduanya sama-sama tokoh publik yang menghiasi media massa waktu itu.
Soemitro Djojohadikoesoemo juga dikenal sebagai pendidik. Ia ikut mendirikan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Pernah menjadi dekan, 1951–1957. Kampus tersebut melahirkan banyak teknokrat yang menjadi menteri ekonomi. Termasuk Menkeu Sri Mulyani, menterinya Prabowo.
Melihat jejak Soemitro, jiwa nasionalismenya sangat kuat. Ia juga seorang sosialis yang ingin menaikkan ekonomi masyarakat bawah.
Nasionalisme Soemitro menurun deras ke anaknya, Prabowo. Kalau kita cermati pidato presiden ke-8 itu, selalu narasinya mengutamakan kepentingan negara dan rakyat.
Dalam Program Ekonomi Benteng, Soemitro ingin memperkuat pengusaha pribumi. Pengusaha lemah diberi pembinaan dan suntikan kredit. Prabowo, di awal pemerintahannya, membantu pengusaha lemah dengan menghapus utang sejuta UMKM senilai Rp 10 triliun di bank BUMN.
Prabowo baru seratus hari menjabat, tetapi isu yang paling menonjol adalah jurus potong anggaran di semua lini. Berkonsentrasi ke program MBG (makan bergizi gratis) yang digagas di era kampanye.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: