3 Perempuan Membunuh Pria Penunggak Utang di Bali

ILUSTRASI 3 Perempuan Membunuh Pria Penunggak Utang di Bali. I Pande Gede Putra Palguna disekap dan disiksa, lalu dibunuh, Intan dan Oky. Keduanya disuruh I Gusti Ayu Leni Yuliastari. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Tidak ada masalah. Sejak November 2024, Pande tinggal sekamar dengan dua emak-emak itu. Tapi, selama mereka tinggal bersama, Pande sering utang kepada Intan dan Oky. Alasannya, untuk mengangsur utang ke Leni. Utang diberi. Total utang dari dua perempuan itu Rp 60 juta.
Karena Pande sering bohong kepada Intan dan Oky, termasuk penggunaan uang utangan Rp 60 juta itu, dua perempuan tersebut kesal terhadap Pande.
Pertengahan Januari 2025, Leni menghubungi Intan dan Oky, meminta agar mereka berdua membunuh Pande. Sebab, selain utang tak dibayar, Leni mendapat informasi teman perempuannyi mengaku diperkosa Pande.
Menanggapi permintaan Leni, Intan dan Oky mencari cara menyiksa Pande. Akhirnya, mereka menemukan cara itu.
Pada 20 Januari 2025, saat Pande tidur, Intan dan Oky mengikat kedua tangan dan kaki Pande dengan kabel tis. Dilakukan secara cepat. Setelah terikat dan Pande terjaga, dua perempuan itu langsung menyumbat mulut korban dengan lakban.
Penjaga tempat kos tersebut, bernama Julius, kepada polisi mengakui bahwa Intan dan Oky pada Januari minta izin kepadanya agar Pande menginap di situ. Dibolehkan.
”Saya kira cuma menginap semalam, ternyata cukup lama,” ujar Julius.
Intan dan Oky sudah indekos di sana sejak 2022. Tidak ada masalah. Dengan adanya tamu Pande, menurut Julius, juga tidak ada masalah.
”Tidak pernah ribut-ribut,” ujarnya. ”Tapi, yang lelaki sudah beberapa hari tidak kelihatan. Ternyata dibunuh di situ.”
Pembunuhannya tidak langsung. Sejak disekap, Pande disiksa dua perempuan itu. Antara lain, dipukul dengan menggunakan gagang sapu, juga kaleng obat antinyamuk. Terparah, rambut korban dibakar sampai gundul. Punggung korban disetrika. Korban diketahui meninggal Minggu, 2 Februari 2025.
Intan dan Oky lapor ke Leni. Kemudian, Leni menyewa mobil untuk membuang mayat Pande. Para tersangka dijerat Pasal 338 KUHP, pembunuhan. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Polisi belum mengungkap soal perincian utang Pande Rp 5,4 miliar itu. Padahal, pekerjaan Pande karyawan swasta (tidak disebut perinciannya). Masih disidik lebih lanjut. Juga, utang Pande kepada Intan dan Oky Rp 60 juta yang terlalu gampang diberi.
Tapi, polisi menyatakan, di kasus itu tidak ada unsur asmara. ”Tidak ada soal percintaan atau cemburu, tidak ada. Ini murni tersangka merasa sakit hati kepada korban,” kata AKBP Ida Bagus Widwan kepada wartawan.
Di tempat kos yang jadi TKP juga dibolehkan pria dan dua perempuan tinggal sekamar. Padahal, menurut Leni, Pande pernah memerkosa perempuan teman Leni.
Kasus tersebut masih berproses. Polisi akan mengungkap semua kejanggalan itu kelak setidaknya di persidangan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: