3 Perempuan Membunuh Pria Penunggak Utang di Bali

3 Perempuan Membunuh Pria Penunggak Utang di Bali

ILUSTRASI 3 Perempuan Membunuh Pria Penunggak Utang di Bali. I Pande Gede Putra Palguna disekap dan disiksa, lalu dibunuh, Intan dan Oky. Keduanya disuruh I Gusti Ayu Leni Yuliastari. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Lazimnya, debt collector perempuan dibunuh pria penunggak utang, seperti terjadi di Bekasi pekan lalu. Di Buleleng, Bali, tiga perempuan membunuh pria penunggak utang, I Pande Gede Putra Palguna. Caranya, korban disekap-disiksa 13 hari di tempat kos di Jalan Gunung Soputan, Denpasar. Mayatnya dibuang ke jurang di kawasan Pancasari, Buleleng, Bali.

PEREMPUAN yang membunuh laki-laki jarang terjadi. Sebab, umumnya perempuan kalah tenaga jika dibandingkan dengan laki-laki. Tapi, I Pande Gede Putra Palguna, 53, dibunuh dua perempuan: Intan Oktavia Puspitarini, 38, dan Ida Ayu Oka Suryani Mantra alias Oky, 38.

Mereka membunuh Pande karena disuruh I Gusti Ayu Leni Yuliastari alias Leni, 57. Motifnya, korban tidak membayar utang Rp 5,4 miliar kepada Leni.

Eksekutor Intan dan Oky bukan pembunuh bayaran. Mereka tidak dibayar Leni untuk membunuh Pande. Kebetulan, korban juga menunggak utang kepada dua eksekutor itu sebesar Rp 60 juta. 

BACA JUGA:Ibu Halu, Membunuh

BACA JUGA:Membunuh untuk Rebut Istri Orang

Dari segi usia korban dan pelaku, selisihnya terpaut tidak terlalu jauh. Para pelaku sudah emak-emak. Apalagi, tubuh korban kuat dan penuh tato. Dari segi profil pelaku, mereka bukan orang miskin. Leni adalah pemilik hotel di Denpasar, Bali.

Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi dalam konferensi pers, Kamis, 13 Februari 2025, mengatakan bahwa tiga tersangka (Leni, Intan, dan Oky) saling kenal. Tiga tersangka dengan korban juga saling kenal.

Kasus dimulai saat warga menemukan mayat pria yang kemudian diketahui sebagai Pande. Lokasi mayat di pinggir jalan raya Singaraja–Denpasar, dekat hutan lindung wilayah Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Senin, 3 Februari 2025, sekitar pukul 14.00 Wita. Warga lapor polisi. Lalu, polisi melakukan olah TKP.

BACA JUGA:Gen Stroberi Membunuh

BACA JUGA:Pembunuhan Bocah 5 Tahun Akibat Cinta Segitiga: Cemburu Bisa Membunuh

Mayat korban diautopsi di RSUD Buleleng. Hasil autopsi menyatakan, ada bekas ikatan pada pergelangan tangan dan kaki mayat. Juga, ada luka bakar di punggung dan lebam di sekujur tubuh. Bibir korban nyaris hancur. Polisi menduga keras, itu korban pembunuhan. 

Tim polisi dari Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas mayat. Tim menggunakan alat Inafis Portable System yang terhubung ke server Pusat Identifikasi Polri dan data e-KTP. 

Hasil identifikasi, didapat beberapa kandidat. Skor tertinggi tingkat kecocokan adalah 560 nama. Dilanjut dengan rekam sidik jari pada blangko AK-23 yang dibandingkan dengan data sidik jari pada e-KTP kandidat skor tertinggi. Akhirnya, keluar identitas korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: