Ibu Halu, Membunuh

Ibu Halu, Membunuh

ILUSTRASI ibu halu, membunuh.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Kejadian ini asli mengenaskan. Siti Nurul Fazila, 26, ibu dua anak, membunuh si sulung laki-laki, AAMS, 5. Ia ditikam pisau 20 kali pada Kamis, 7 Maret 2024. Polisi, dibantu psikiater, melakukan pemeriksaan. Ternyata Siti mengidap skizofrenia. Gangguan jiwa yang bisa diidap siapa pun.

HALUSINASI adalah salah satu gejala skizofrenia. Meyakini sesuatu yang secara logika tidak logis. Pengidap meyakini sesuatu itu karena merasa dapat bisikan dari yang bukan manusia, juga bukan makhluk selain manusia. Pengidap sulit membedakan antara kenyataan dan khayalan. 

Akibatnya bisa fatal. Apa pun dilakukan berdasarkan bisikan itu. Repotnya, pengidap tidak tahu bahwa dia sakit jiwa. Juga, dia keras kepala melakukan sesuai bisikan.

BACA JUGA: Alibi di Pembunuhan Indriana

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus dalam jumpa pers di Polres Metro Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 8 Maret 2024, menjelaskan: 

”Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim ahli dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi, tersangka SNF mengidap skizofrenia. Gangguan jiwa.”

Konstruksi perkara. Siti istri pendakwah inisial MAS. Punya dua anak usia 5 dan 2 tahun. Mereka mukim di perumahan elite, kompleks Summarecon, Kluster Burgundy, Bekasi Utara. Itu rumah mewah dua lantai yang mereka kontrak. Di sana tinggal MAS, Siti, dua anak mereka, serta seorang adik MAS.

BACA JUGA: Demo Keluarga Tersangka Pembunuh Dante

Mereka keluarga harmonis. Level menengah. Terhormat. Dengan profesi MAS sebagai pendakwah yang sering keliling Indonesia, berdakwah.

MAS kepada polisi mengatakan, ketika pembunuhan Kamis siang, 7 Maret 2024, dirinya berada di Medan. Soal posisi MAS itu sudah dibuktikan akurasinya oleh polisi.

MAS cerita, sejak awal Januari 2024 Siti agak lain dari biasanya. Jadi suka ngomong ngelantur. MAS heran, bertanya-tanya. Tapi, itu tak terlalu ia pikirkan. Ia anggap istrinya sedang stres atas sesuatu yang MAS sendiri tidak tahu sesuatu itu.

BACA JUGA: Cegah Pembunuhan Karakter di Era Digital

Siti ngelantur bagaimana?

AKBP Firdaus: ”Pokoknya ngelantur. Kalau saya sebutkan omongan ngelanturnya, mengandung unsur SARA. Jadi, tak perlu saya ungkapkan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: