Solo Traveling, Tren yang Makin Diminati Kalangan Muda

Menjelajahi tren perjalanan solo yang meningkat, kebebasan berpetualang, dan manfaat serta tantangan yang dihadapi pelancong sendirian. --iStockphoto
HARIAN DISWAY - Perjalanan seorang diri kini bukan sekadar pilihan. Melainkan telah menjadi tren yang berkembang pesat di berbagai belahan dunia. Meninggalkan hiruk-pikuk keseharian untuk menjelajahi tempat baru tanpa batasan dari orang lain semakin diminati, terutama di kalangan generasi muda.
Fenomena ini tidak hanya mencerminkan perubahan gaya hidup, tetapi juga menunjukkan pergeseran cara pandang terhadap kebebasan, eksplorasi, dan makna perjalanan itu sendiri.
Seiring dengan meningkatnya popularitas perjalanan solo, semakin banyak orang yang membagikan pengalaman mereka melalui media sosial, blog perjalanan, dan platform daring lainnya.
BACA JUGA: Marak Penculikan, Turis Tiongkok Khawatir Berwisata ke Thailand
Riset dari Solo Travel Society menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen pelancong solo adalah perempuan, sementara survei yang dilakukan Booking.com pada 2021 menemukan bahwa 40 persen responden berencana untuk melakukan perjalanan solo dalam beberapa tahun ke depan.
Riset dari Solo Travel Society menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen pelancong solo adalah perempuan. --iStockphoto
Data ini mengonfirmasi bahwa bepergian seorang diri kini lebih diterima secara sosial dibandingkan beberapa dekade lalu. Salah satu faktor utama yang mendorong tren ini adalah kebebasan yang ditawarkannya.
Tanpa perlu berkompromi dengan preferensi orang lain, pelancong solo dapat mengatur perjalanan sesuai keinginan mereka. Memilih destinasi, menentukan jadwal, hingga menikmati aktivitas tanpa tekanan menjadi pengalaman yang sulit didapat ketika bepergian dalam kelompok.
BACA JUGA: Rekomendasi Wisata Lokal Instagrammable untuk Liburan Singkat di 2025
Selain itu, perkembangan teknologi turut berperan besar dalam mendukung tren ini. Kehadiran aplikasi navigasi, layanan pemesanan online, serta komunitas daring mempermudah pelancong solo dalam merencanakan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman.
Kini, mencari rekomendasi penginapan, tempat makan, hingga transportasi lokal menjadi jauh lebih mudah dibandingkan beberapa tahun lalu. Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard Business Review juga menemukan bahwa perjalanan solo dapat meningkatkan kebahagiaan individu.
Karena memberikan kesempatan untuk lebih fokus pada diri sendiri dan menikmati pengalaman dengan lebih mendalam. Bepergian seorang diri bukan hanya tentang menikmati pemandangan atau mengunjungi tempat-tempat menarik.
BACA JUGA: Jelajah Keajaiban Venesia, Padukan Wisata Seni, Kuliner, Sejarah
Tetapi juga soal menemukan diri sendiri. Banyak pelancong solo merasakan peningkatan kepercayaan diri dan kemandirian setelah melakukan perjalanan tanpa bergantung pada orang lain.
Bertemu dengan orang baru, beradaptasi dengan budaya yang berbeda, serta menghadapi tantangan sendirian menjadi pengalaman berharga yang memperkaya kehidupan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: