Mengenal Pneumonia yang Diderita Paus Fransiscus

Mengenal penyakit pneumonia yang berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan baik. -Cathe Friedrich-Pinterest
HARIAN DISWAY - Paus Fransiscus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik dikabarkan menderita pneumonia. Penyakit ini menjadi ancaman serius terutama bagi lansia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pneumonia adalah sebuah penyaki infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara atau alveolus. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang bisa menyerang kapan saja.
Ketika seseorang terkena pneumonia, kantung udara di paru-paru bisa terisi dengan cairan atau nanah yang menyebabkan gejala seperti batuk berdahak, demam, menggigil, sesak napas, nyeri dada, dan kelelahan.
BACA JUGA: 10 Makanan Terbaik untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anda (1)
Pada beberapa kasus, terutama pada kelompok usia lanjut, gejala ini bisa lebih ringan namun tetap berbahaya karena berpotensi menimbulkan komplikasi serius seperti gagal napas atau sepsis bagi penderita.
Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan Paus Fransiscus memang sering menjadi perhatian publik. Ia pernah menjalani operasi usus besar pada tahun 2021 dan diketahui memiliki masalah pernapasan sejak kecil yang membuatnya kehilangan sebagian paru-parunya.
Faktor-faktor ini membuatnya lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti pneumonia. Selain itu, usia lanjut juga menjadi faktor risiko utama karena seiring bertambahnya usia sehingga tubuh lebih sulit melawan infeksi.
BACA JUGA: 5 Makanan yang Mengandung Vitamin D3, Mampu Perkuat Tulang dan Cegah Infeksi Pernafasan
Pneumonia bukanlah penyakit yang bisa dianggap remeh, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Infeksi ini bisa berkembang dengan cepat jika tidak ditangani dengan baik.
Oleh karena itu, perlu adanya deteksi dini dan penanganan yang tepat. Gejala awal seperti batuk yang berkepanjangan, demam tinggi, dan sesak napas sebaiknya tidak diabaikan, terutama bagi kelompok usia lanjut.
Pencegahan pneumonia menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi mereka yang rentan terhadap infeksi ini. Salah satu langkah utama yang bisa dilakukan adalah dengan vaksinasi.
BACA JUGA: 10 Makanan Terbaik untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anda (2)
Vaksin pneumokokus dan vaksin influenza dianjurkan bagi lansia serta individu dengan penyakit kronis untuk mengurangi risiko terkena pneumonia. Selain itu, menjaga kebersihan tangan, menghindari paparan asap rokok, menjaga pola makan sehat, serta rutin berolahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Di dunia medis, pneumonia bisa diatasi dengan berbagai metode pengobatan, tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: