Hisab dan Rukyatul Hilal: Dua Metode Penentuan Awal Ramadan 2025

Hisab dan Rukyatul Hilal: Dua Metode Penentuan Awal Ramadan 2025

Ilustrasi malam bulan Ramadan yang bisa ditentukan melalui metode hisab dan rukyatul hilal.-Waleed Aleid-Pexels

Metode hisab adalah salah satu metode yang digunakan dalam menentukan awal bulan Ramadan, dengan menggunakan perhitungan matematis/astronomis. 

Metode ini meyakini keberadaan hilal meski tidak terlihat oleh mata telanjang, selama memenuhi beberapa syarat. 

Pertama, telah terjadi ijtimak (konjungsi). Kedua, ijtimak (konjungsi) itu terjadi sebelum matahari terbenam. Ketiga, pada saat terbenamnya matahari piringan atas bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah wujud).

Jadi, ketika ijtimak terjadi sebelum matahari tenggelam, maka malam itu dan esok harinya sudah dapat dikatakan sebagai bulan baru. Namun, jika ijtimak terjadi sesudah matahari terbenam, maka malam itu dan esok harinya masih merupakan hari penggenap bulan.

Adapun salah satu dalil yang mendasari penggunaan metode hisab ini adalah Q.S. Yasin ayat 39-40 yang berbunyi:

وَٱلْقَمَرَ قَدَّرْنَٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلْعُرْجُونِ ٱلْقَدِيمِ (٣٩) لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ (٤٠)

Arab-latin: Wal qamara qaddarnahu manazila hatta ‘ada kal ‘urjunil qadim. Lasy syamsu yanbaghi laha an tudrikal qamara wa lal laylu sabiqun nahar, wa kullun fi falakin yasbahun.

BACA JUGA:20 Kata-Kata Penuh Makna Menyambut Ramadan 2025, Cocok untuk Caption dan Story di Media Sosial

Artinya: (39) Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. (40) Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang, dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Oleh karena itulah, para ulama yang mengikuti paham perhitungan hisab mengumpulkan pola peredaran bumi, bulan, dan matahari untuk menentukan awal Ramadan dan Idulfitri.

Metode Rukyatulhilal

Rukyatulhilal berasal dari dua kata, yakni rukyat dan hilal. Rukyat memiliki arti melihat dengan mata, sementara hilal memiliki arti bulan sabit.

Artinya, penentuan awal bulan Ramadan dengan menggunakan metode ini didasarkan pada penglihatan/pengamatan bulan secara langsung yang berbentuk sabit, sudah atau belum terlihat bulat dari bumi.

Perlu kita ketahui, penggunaan metode rukyatulhilal ini juga menggunakan metode hisab. Hanya saja, setelah melakukan perhitungan tersebut, hasilnya akan dikonfirmasi lagi melalui rukyatulhilal.

Adapun salah satu dalil yang mendasari penggunaan metode rukyatulhilal ini adalah penggalan Q.S. Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:

فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Arab-latin: Faman syahida minkumusy syahra falyasumhu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: