Hisab dan Rukyatul Hilal: Dua Metode Penentuan Awal Ramadan 2025

Ilustrasi malam bulan Ramadan yang bisa ditentukan melalui metode hisab dan rukyatul hilal.-Waleed Aleid-Pexels
HARIAN DISWAY - Dalam menentukan awal bulan Ramadan, umat Islam biasa menggunakan dua metode, yakni metode hisab dan rukyatulhilal.
Anda sudah tahu, bulan Ramadan 2025 Masehi/1446 Hijriah akan tiba sebentar lagi. Dalam menentukan awal bulan Ramadan, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Indonesia menggunakan metode yang berbeda.
Dalam hal ini, Muhammadiyah menggunakan metode hisab (perhitungan matematis dan astronomis) murni kalender, tanpa perlu melakukan pengamatan terhadap bulan baru.
Sementara Kementerian Agama (Kemenag) dan Nahdlatul Ulama (NU) di samping menggunakan metode hisab, juga melakukan observasi bulan baru atau rukyatulhilal untuk menetapkan awal bulan Ramadan.
Adanya perbedaan metode ini tentu ada kalanya memunculkan perbedaan dalam penetapan awal bulan hijriah, tak terkecuali bulan Ramadan.
Lalu, menurut agama Islam, metode mana, sih yang benar dan harusnya digunakan dalam penetapan awal bulan Ramadan?
BACA JUGA:Dua Hari Menjelang Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 2025, Simak Rangkaian Agendanya!
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, dalam Islam, kedua metode tersebut biasa digunakan dalam menentukan awal bulan Ramadan. Kedua metode tersebut dikuatkan oleh hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut.
إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا، وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
Arab-latin: Idza raaytumuhu fashumu, wa idza raaytumuhu faafthiru, fain ghumma ‘alaikum faqduru lahu.
Artinya: Apabila kalian melihatnya (hilal Ramadan), maka berpuasalah, dan jika kalian melihatnya (hilal bulan baru), maka berbukalah. Akan tetapi, jika mendung (tertutup awan) maka sempurnakanlah (menjadi 30 hari).
Berdasarkan hadis tersebut, bisa kita pahami bahwa kewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadan bagi umat Islam dapat ditetapkan ketika melihat hilal (rukyatulhilal) atau menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai dua metode penentuan awal bulan Ramadan tersebut, simak penjelasan berikut ini!
BACA JUGA:Bacaan Niat Puasa Ramadan Harian dan Sebulan Penuh, Jangan Sampai Keliru!
Metode Hisab
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: