Muhammadiyah Serukan Penanganan Bencana yang Empatik dan Bebas Muatan Politik

Muhammadiyah Serukan Penanganan Bencana yang Empatik dan Bebas Muatan Politik

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.--

JAKARTA, HARIAN DISWAY- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak semua elemen untuk berkonsentrasi dalam menangani dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan longsor yang terjadi secara sporadis di tiga provinsi di Pulau Sumatra: Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Ia juga menekankan pentingnya semua pihak untuk bersikap empatik dan tidak terlibat dalam politik terkait penanganan setelah bencana. Apalagi ketika pencarian korban masih berlangsung dan sejumlah wilayah terdampak masih terputus aksesnya.

Haedar mengingatkan semua institusi agar berhati-hati dalam menghadapi situasi sulit yang luas ini, dengan lebih mengedepankan solusi terhadap masalah yang muncul pada fase penanggulangan bencana sambil menunjukkan rasa peduli yang tinggi.

“Jangan terganggu dan tercampuri oleh opini-opini, apalagi langkah-langkah yang bersifat politis,” ungkap Haedar dalam Pertemuan Konsolidasi Penanggulangan Bencana di Banda Aceh dikutip situs resmi Muhammadiyah. 

BACA JUGA:Prabowo: Bencana Sumatra Cobaan Bersama, Pemerintah Terus Dampingi Warga

BACA JUGA:BRI Salurkan Bantuan Bencana di Lebih dari 40 Lokasi di Sumatra

Menurutnya, status kebencanaan merupakan hak pemerintah dengan segala tanggung jawab dan kebijakannya. Pemerintah pasti telah mempertimbangkan dengan saksama berbagai faktor yang kompleks dalam pengambilan keputusan.

“Kalaupun ingin memberi masukan, berikanlah dengan elegan dan tidak politis, tidak perlu saling mendesak, tetapi jangan pula dengan mudah memakai dan membawa institusi Muhammadiyah,” tegas Haedar.

Sementara, lanjut Haedar, kebiasaan mendesak, menuntut, mengusut, apalagi disertai aksi-aksi demo sampai clash action, jelas merupakan langkah politis, dan itu bukan ranah serta karakter Muhammadiyah.

Bencana banjir dan longsor yang sporadis di Sumatra membawa penderitaan yang sangat dalam, baik fisik maupun mental, terutama bagi para terdampak. Menurutnya, melewati fase penanggulangan hingga rehabilitasi dan rekonstruksi bukanlah hal yang mudah.

BACA JUGA:Meskipun Terjadi Bencana, Bahlil Janjikan LPG dan BBM Selama Nataru Aman

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Siapkan Rp 60 Triliun untuk Penanganan Bencana Sumatra

Oleh sebab itu, ia meminta agar pemerintah, organisasi sosial, kelompok masyarakat, serta individu dari seluruh lapisan masyarakat bersinergi, berempati, dan terlibat aktif dalam penanganan bencana.

“Seluruhnya mesti bergerak bersatu secara simultan dan terintegrasi tanpa berjalan sendiri-sendiri,” tegas Haedar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: