Media Arab Soroti Penolakan Indonesia atas Bantuan UEA Cs untuk Korban Banjir Sumatra

Media Arab Soroti Penolakan Indonesia atas Bantuan UEA Cs untuk Korban Banjir Sumatra

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan pemerintah tak mengembalikan bantuan 30 ton beras dari Uni Emirat Arab (UAE) untuk warga terdampak bencana di wilayah Sumatera-disway.id/Anisha Aprilia -

JAKARTA, HARIAN DISWAY- Media Arab menyoroti respons pemerintah Indonesia yang menolak sementara tawaran bantuan kemanusiaan dari Uni Emirat Arab (UEA) dan negara-negara Arab lainnya bagi korban banjir di Sumatra. 

Meski demikian, solidaritas dari dunia Islam terus mengalir, termasuk melalui saluran organisasi kemanusiaan dalam negeri.

Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, mengungkapkan bahwa negaranya siap mengirimkan tim dan bantuan segera. 

Namun, menurut laporan Middle East Monitor, Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menyatakan bahwa saat ini bantuan internasional belum dibutuhkan.

BACA JUGA:Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Bertambah Menjadi 1.071 Jiwa

BACA JUGA:Banjir Sumatra, Pratikno: Kondisi Masih Memprihatinkan, Seluruh Sumber Daya Dikerahkan

Sekretaris Negara Indonesia Prasetyo Hadi menambahkan bahwa pemerintah memiliki pertimbangan tersendiri dalam menerima bantuan luar negeri, terutama terkait koordinasi, logistik, dan kedaulatan penanganan bencana nasional.

Meski begitu, hubungan erat antara Indonesia dan negara-negara Teluk didorong oleh keberadaan jutaan pekerja migran Indonesia dan investasi besar di sektor infrastruktur dan pertanian memicu respons cepat dari para pemimpin Arab.

Pada 1 Desember, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman melakukan kontak pribadi dengan Presiden Prabowo Subianto dan menyampaikan “kesedihan mendalam.” Pernyataan serupa disampaikan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Sultan Oman Haitham bin Tariq, dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga menyatakan belasungkawa dan menawarkan bantuan, termasuk tim tanggap darurat dari Teheran.

BACA JUGA:Korban Banjir Sumatra Tembus 1.068 Jiwa, Bantuan Diaspora Bebas Bea Masuk

BACA JUGA:Pertamina Peduli Kerahkan Relawan dan Posko Medis Bantu Warga Terdampak Banjir dan Longsor

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang mewakili 57 negara mayoritas Muslim, turut mendesak agar dukungan segera diberikan kepada Indonesia.

Namun, penyaluran bantuan sempat menuai kontroversi ketika Pemerintah Kota Medan mengembalikan 30 ton beras bantuan dari UEA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: