Retret Kepala Daerah Digelar Lagi Tahun Depan, PAN dan Demokrat Kompak Mendukung

Retret Kepala Daerah Digelar Lagi Tahun Depan, PAN dan Demokrat Kompak Mendukung

Waketum PAN Viva Yoga sambut baik rencana retret kepala daerah 2026-detiknews-

HARIAN DISWAY – Presiden Prabowo Subianto meminta agar retret kepala daerah kembali digelar pada 2026.

Usulan itu disampaikan setelah kegiatan retret kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan, presiden sangat mengapresiasi jalannya retret pertama tersebut.

BACA JUGA:Malam Terakhir Retret Magelang, Prabowo, Jokowi, dan SBY Nyanyi Bareng Dengan Seragam Komcad

Kemudian, terkait isu perencanaan pelaksanaan retret tahun depan, sudah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.

"PAN setuju dan mendukung penuh rencana Presiden Prabowo jika ada rencana retret kepala daerah 2026 nanti dalam rangka untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) program," kata Waketum PAN Viva Yoga kepada wartawan, Jumat, 28 februari 2025.

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra menilai, retret kepala daerah merupakan bentuk kepemimpinan modern yang mempertemukan seluruh kepala daerah di satu tempat.

BACA JUGA:Susul Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji Ikut Retret di Magelang

"Ini kan gaya kepemimpinan modern sebenarnya, bagaimana kita semua berkumpul di satu tempat yang sama, saling mengenal, saling berdiskusi, saling berbagi pengalaman, informasi dan rencana ke depan kan begitu. Ini kan membuat kita jadi lebih bersemangat," katanya.

Menurutnya, retret juga bisa membangun kekompakan antardaerah serta memperkuat rasa kebersamaan dalam menjalankan visi pembangunan nasional.

"Kepala daerah memiliki akses langsung kepada presiden, kepada menteri dalam pertemuan itu. Lalu bagaimana kemudian bisa bertukar pikiran dengan teman-teman sesama kepala daerah. Juga bisa merasa terbangung kekompakan kebersamaan, itu semua hal yang positif kalau kami lihat ya," ujarnya.

BACA JUGA:Wamendagri Sebut 10 Kepala Daerah PDIP Absen di Retret Akmil, Ada Gubernur Bali hingga Bupati Asmat, Ini Penjelasan Resminya

Herzaky berpendapat kepala daerah tak perlu lagi studi banding ke luar negeri. Menurutnya, retret ini lebih efektif karena permaslahan di daerah bisa langsung di didiskusikan bersama dan mecari solusi saat retret.

"Nggak perlu studi banding ke luar negeri, sesama kepala daerah saja cukup, bagus banget menurut kami. Misalnya ada yang belum bisa mencapai, kenapa nih? Bisa saling berdiskusi, siapa tahu ada faktor-faktor yang permasalahannya sama dengan daerah lain. Daerah lain ternyata sudah menemukan solusi, atau obat dari permasalahan itu, kan bisa juga diujicobakan untuk diterapkan di daerah-daerah lain," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: