7 Tip Aman Melakukan Puasa Ramadan untuk Ibu Hamil

Tip aman melakukan puasa Ramadan untuk ibu hamil. - cottonbro studio - Pexels
BACA JUGA:9 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Indonesia, Penuh Makna Sosial dan Spiritual!
Selain itu, kurangi makan mi instan atau makanan berlemak tinggi. Karena akan berpotensi memicu diabetes.
Jadi, ibu hamil sebaiknya tidak sembarang memilih makanan. Kurangi makan makanan yang memiliki cita rasa asam. Karena akan mengganggu pencernaan.
5. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh Demi Kesehatan Tubuh Ibu Hamil dan Bayi
Tip aman melakukan puasa Ramadan untuk ibu hamil. - Cats Coming - Pexels
Kebutuhan cairan tubuh harus terpenuhi demi kesehatan tubuh ibu hamil dan bayi. Ketika melakukan puasa Ramadan, ibu dan bayi tidak akan makan dan minum selama seharian hingga waktu maghrib tiba.
Minum dua gelas air sebelum sahur. Kemudian, minum lagi satu hingga dua gelas sesudah sahur. Setelah itu, dua gelas usai berbuka dan satu hingga dua gelas setelah makan malam. Terakhir, minum dua gelas sebelum tidur atau setelah salat Tarawih.
6. Jangan Terlalu Sering Mengonsumsi Kafein
Ada minuman dan makanan yang mengandung kafein. Seperti teh, kopi, dan cokelat. Minuman yang mengandung kafein akan membuat ibu hamil kekurangan banyak cairan.
BACA JUGA:Manfaat Puasa Ramadan bagi Sistem Kekebalan Tubuh
BACA JUGA:8 Ramadan Goals untuk Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Hidup Lebih Produktif
Selain itu, kafein menimbulkan jantung berdebar lebih cepat dan mengurangi kadar zat besi dalam tubuh. Menghindari kafein akan baik bagi kesehatan ibu dan bayi selama puasa Ramadan.
7. Melakukan Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup akan menghilangkan rasa lelah. Maka, ibu hamil sebaiknya ridak banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Terutama saat cuaca panas.
Cuaca panas akan menimbulkan dehidrasi dan menjadi mudah lelah. Selain istirahat yang cukup, jangan sampai tidak makan sahur agar tubuh tetap bertenaga.
Jadi, bagi ibu hamil yang ingin menjalankan puasa Ramadan, bisa memperhatikan tip aman dan sehat di atas.
Meski begitu, tetap konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Supaya tidak menimbulkan masalah untuk kesehatan ibu dan bayi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: