Masjid Ikon Surabaya (4): Wujud Spirit Ekonomi Islam di Masjid Pemuda Indonesia

Warga menikmati program Warung Makan Gratis yang dibagikan di depan Masjid Pemuda Indonesia, Jalan Kalikepiting Surabaya, Minggu, 2 Maret 2025.-Moh. Sahirol Layeli-Harian Disway-
Rama, panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa semua hal yang menggerakkan Masjid Pemuda Indonesia itu bermula dari pemikiran Maulana Malik Ibrahim alias Ibra, penulis novel asal Surabaya.
Ibra menerbitkan sejumlah judul novel seperti Baur dan Prejengane Kutho Suroboyo. Ia termasuk penulis yang produktif. Kemudian meluncurkan satu novel lagi berjudul Tela Lila pada 2015.
BACA JUGA:Jadwal Salat dan Imsak Ramadan 2025 untuk Wilayah Surabaya
Menurut Rama, judul yang terakhir itu berisi pemikiran Ibra tentang bagaimana para muda-mudi mengurus masjid secara terstruktur dan menjadi solusi bagi berbagai permasalahan masyarakat.
“Jadi, setiap karyanya selalu ada pemikiran yang dipupuk hingga kemudian perlahan menjadi cita-cita,” ujar pria kelahiran Surabaya, 24 Mei 1987 itu.
Di mata Rama, Ibra memang orang yang cerdas. Lewat cita-citanya itulah kemudian Ibra ingin membentuk sebuah gerakan berbasis ekonomi Islam. Dalam Al-Quran, imbuh Rama, ekonomi Islam berhasil membentuk masyarakat yang sejahtera di masa Nabi Muhammad.
Dengan cita-cita mulia itu Ibra ingin menjadikan masjid sebagai solusi utama permasalahan umat. Tak hanya umat Islam, melainkan seluruh umat manusia. Cita-cita tersebut mulai direalisasikan ketika Ibra membagi-bagikan sayur secara gratis kepada warga semasa pandemi Covid-19 pada 2020.
BACA JUGA:Penukaran Uang untuk Ramadan dan Idulfitri Sudah Dibuka, BI Siapkan Uang Kertas Hingga Rp180 Triliun
Saat itu, Ibra bergerak mandiri tanpa naungan masjid, tetapi sudah memberi label "Masjid Pemuda" pada bungkus sayurnya. Ibra selalu mendiskusikan kegiatan amal itu dengan guru spiritualnya.
"Setahun setelah Cak Ibra menggagas pembagian sayur, saya juga sedang menggagas program serupa, yaitu Warung Makan Gratis Sijum,” jelas Rama.
BACA JUGA:Daftar Pintar BI untuk Tukar Uang Baru Lebaran 2025, Simak Cara, Jadwal, dan Lokasinya!
Rama memulai aksi sosialnya itu pada 25 September 2021. Dan konsisten dalam setahun. Baru kemudian ada keresahan lagi seperti Ibra. Ia bingung dan ingin membuat aksinya bisa berkembang lebih luas lagi.
“Apalagi, dulu masjid ini kan masih berupa kos-kosan dan kontrakan,” sambung pria yang pernah menempuh kuliah Teknik Geologi di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya itu.
Keasyikan para jamaah yang berbuka puasa bersama dengan menyantap menu gratis di dalam gedung baru Masjid Pemuda Indonesia di Jalan Kalikepiting Surabaya, Minggu, 2 Maret 2025.-Moh. Sahirol Layeli-Harian Disway-
Tetapi, jodoh selalu takkan ke mana. Ternyata, Rama dan Ibra punya guru spiritual yang sama. Akhirnya mereka dipertemukan pada akhir 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: