Bahlil Jamin Akan Banyak Tercipta Lapangan Pekerjaan Melalui Proyek Hilirisasi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ada 21 proyek yang akan didanai oleh Daya Anagata Nusantara (Danantara) -disway.id/anisha aprilia-
HARIAN DISWAY – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjamin terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia melalui pelaksanaan hilirisasi.
Bahlil menuturkan, selain memperkuat ketahanan energi dan industri nasional, hilirisasi ini juga diproyeksikan menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
“Pasti ini akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Cukup banyak angka-angkanya nanti kita akan umumkan pada kesempatan yang lain, tetapi yang jelas kita blending antara padat karya dan padat teknologi,” ujar Bahlil dalam keterangan pers seusai menghadiri pertemuan bersama Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.
“Yang jelas, tujuan investasi itu kan dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, menciptakan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan negara serta pertumbuhan ekonomi nasional kita," tambahnya.
BACA JUGA:Pemerintah Sepakati 21 Proyek Hilirisasi dengan Total Investasi Capai USD 40 Miliar
Pemerintah optimistis bahwa dengan perencanaan matang dan dukungan dari berbagai pihak, proyek-proyek hilirisasi ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Sebelumnya, pemerintah telah menyepakati 21 proyek hilirisasi tahap pertama dengan total investasi mencapai USD 40 miliar.
Proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor strategis, termasuk minyak dan gas, pertambangan, pertanian, hingga kelautan.
“Kami telah memutuskan tahap pertama hilirisasi yang ditargetkan kurang lebih sekitar USD 618 miliar, untuk di tahun 2025 yang tadi kami paparkan kurang lebih sekitar 21 proyek pada tahap pertama yang total investasinya kurang lebih sekitar USD 40 miliar,” kata Bahlil.
BACA JUGA:Hilirisasi Batubara Jadi DME Akan Dijalankan Tanpa Investor Asing, Diproyeksikan Jadi Alternatif LPG
Diantara proyek tersebut antara lain, pembangunan storage proyek minyak di Pulau Nipah, Kepulauan Riau guna meningkatkan ketahanan energi nasional.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun refinery berkapasitas 500 ribu barel per hari yang akan menjadi salah satu fasilitas pengolahan minyak terbesar di Indonesia, tujuannya untuk memastikan pasokan energi dalam negeri lebih stabil dan mengurangi ketergantungan impor.
Di sektor gasifikasi batu bara, pemerintah menargetkan pengembangan produksi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi LPG.
Bahlil menyebutkan bahwa proyek DME akan dikembangkan secara paralel di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: