Menjelajahi Nikmatnya Shawarma dan Kambing Guling Khas Timur Tengah di Hotel Majapahit Surabaya

Menjelajahi Nikmatnya Shawarma dan Kambing Guling Khas Timur Tengah di Hotel Majapahit Surabaya

Kenikmatan kambing guling yang disajikan dengan cita rasa rempah yang kuat dan lezat. -Ananda Tyas Safina-Harian Disway

Untuk memperkaya rasa, ditambahkan saus kari atau mayones dengan sedikit mustard.

Salah satu keistimewaan shawarma terletak pada rempah-rempah yang digunakan. Bumbu itu tetap mengikuti racikan aslinya agar cita rasa khasnya tidak berubah.

Kini, meski sering dibuat dalam ukuran lebih kecil agar lebih praktis, kelezatan dan keautentikannya tetap terjaga.

BACA JUGA:Kilas Balik, Rempah-Rempah asal Indonesia pernah jadi Rebutan Bangsa Eropa


Kelezatan shawarma dipadukan dengan isian daging ayam yang gurih dan berbagai isian lainnya. -Ananda Tyas Safina-Harian Disway

Sejarah shawarma cukup panjang. Hidangan itu konon berasal dari Kekaisaran Ottoman. Kemudian menyebar ke berbagai negara. Seperti Turki, Lebanon, serta Suriah.

Seiring berjalannya waktu, banyak adaptasi dilakukan. Tetapi teknik memasaknya tetap mempertahankan keaslian rasanya.

Berbeda dengan shawarma yang lebih sederhana dalam penyajiannya, kambing guling adalah sajian khas yang identik dengan perayaan besar.

BACA JUGA:7 Cara Memilih Lipstik yang Tidak Membuat Bibir Kering saat Puasa Ramadan

Di Hotel Majapahit, Chef Arry mengatakan, "Setiap kambing guling yang disajikan telah melalui proses pemilihan daging yang bersih dan berkualitas tinggi."

Sebelum dimasak, kambing terlebih dahulu dibersihkan. Lalu dibumbui dengan campuran rempah-rempah yang kaya rasa.

Setelah itu, daging dipanggang perlahan selama tiga hingga empat jam dengan suhu yang dijaga. Agar matang merata dan tetap juicy.

BACA JUGA:Padukan Cita Rasa Indonesia dan Timur Tengah, Nasi Kebuli dan Kambing Guling dalam Dine Ramadhan Menu Ini Cocok untuk Berbuka

Proses panjang itu menghasilkan tekstur daging yang lembut. Aroma rempah yang kuat menjadi ciri khas utama dari hidangan itu. Menjadikannya lebih istimewa dibandingkan olahan daging lainnya.

Kambing guling bukan sekadar hidangan. Tetapi juga memiliki nilai budaya. Tradisi memanggang daging utuh itu sudah ada sejak zaman kuno. Kerap digunakan dalam perayaan sebagai simbol kemewahan dan kebersamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: