Fenomena Balas Dendam Makan saat Berbuka, Mengapa Masih Terjadi?

Fenomena Balas Dendam Makan saat Berbuka, Mengapa Masih Terjadi?

Alasan mengapa kita sering merasa kalap dalam menyantap hidangan saat berbuka puasa. --freepik.com

HARIAN DISWAY - Saat azan Maghrib berkumandang di bulan Ramadan, banyak orang langsung menyantap hidangan berbuka dengan lahap. 

Momen berbuka puasa memang menjadi salah satu hal yang paling dinantikan setelah seharian penuh menahan lapar dan dahaga serta mengembalikan energi tubuh secara perlahan agar tetap sehat dan bugar

Namun, tak jarang momen berbuka ini berubah menjadi ajang "balas dendam makan," yakni ketika seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, yang justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan.

BACA JUGA:5 Makanan Tradisional Ramadan dari Berbagai Negara, Ada Sup dari Zaman Raja Firaun di Mesir 

Fenomena ini cukup umum terjadi, tetapi mengapa demikian? Berikut beberapa faktor yang menyebabkan "balas dendam makan" saat berbuka.

1. Efek Psikologis dan Kebiasaan Makan

Berpuasa berarti menahan diri dari makanan dan minuman selama berjam-jam, sehingga secara psikologis, seseorang merasa perlu mengganti semua asupan yang hilang dalam waktu singkat. 

Pikiran ini sering kali diperkuat dengan keinginan untuk menyantap berbagai hidangan lezat yang telah dipersiapkan sebelum berbuka.

BACA JUGA: Fenomena Mendadak Religius Saat Ramadan: Tren Positif atau Musiman?

2. Pengaruh Hormon dan Metabolisme 
Menahan nafsu makan saat berpuasa dapat berpengaruh pada rasa kalap di waktu berbuka. --freepik.com

Selama berpuasa, kadar hormon ghrelin (hormon yang merangsang rasa lapar) meningkat, sementara kadar insulin dan gula darah menurun. 

Hal ini membuat tubuh lebih sensitif terhadap makanan saat berbuka, sehingga keinginan untuk makan dalam jumlah banyak menjadi lebih sulit dikendalikan.

3. Faktor Sosial dan Budaya

Di banyak budaya, berbuka puasa bukan sekadar waktu makan, tetapi juga momen kebersamaan. Hidangan yang berlimpah menjadi simbol perayaan setelah menahan lapar sepanjang hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: