Puasa di Perantauan: Tantangan atau Kesempatan?

Menjalani bulan puasa di perantauan merupakan tantangan tersendiri dan memberi kesempatan untuk lebih mandiri. --iStockphoto
HARIAN DISWAY - Menjalani puasa di perantauan bisa menjadi pengalaman yang penuh tantangan sekaligus kesempatan untuk belajar lebih mandiri.
Jauh dari keluarga dan kampung halaman, seseorang harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mulai dari mencari makanan sahur dan berbuka, hingga menghadapi rasa rindu suasana Ramadan di rumah.
Namun, di balik tantangan tersebut, ada banyak hal yang bisa dipetik sebagai pengalaman berharga. Puasa di perantauan mengajarkan kemandirian, memperluas jaringan sosial, dan melatih ketahanan mental dalam menghadapi berbagai situasi.
BACA JUGA: 7 Negara dengan Durasi Puasa Terlama di Dunia saat Ramadan 2025
Dengan pola pikir yang positif dan persiapan yang baik, ibadah puasa tetap bisa dijalani dengan penuh makna.
Tantangan Puasa di Perantauan
1. Rasa Rindu Keluarga
Tidak bisa berkumpul dengan keluarga saat sahur dan berbuka menjadi tantangan emosional tersendiri. Suasana Ramadan yang biasanya hangat bisa terasa berbeda saat dijalani sendiri.
2. Menyesuaikan Pola Makan
Di tempat baru, mungkin sulit menemukan makanan yang biasa dikonsumsi saat Ramadan. Kadang harus memasak sendiri atau mencari makanan halal jika tinggal di negara dengan mayoritas non-Muslim.
BACA JUGA: 7 Rahasia Tetap Bugar dan Produktif selama Bulan Puasa
3. Jadwal yang Berbeda
Jika sedang berada di luar negeri, perbedaan waktu puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Di beberapa negara, waktu puasa bisa lebih lama dibandingkan di Indonesia.
Tantangan berpuasa di perantauan adalah menjalani waktu sahur dan berbuka tanpa keluarga. --iStock
4. Kesulitan Beribadah Bersama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: