Emas dan Haji Perkuat Kinerja BSI

Emas dan Haji Perkuat Kinerja BSI

Layanan Nasabah di Bank Syariah Indonesia.-IG Bank Syariah Indonesia-

BANK Syariah Indonesia (BSI) menunjukkan bahwa bisnis emas mampu mendongkrak kinerjanya. Berdasar catatan BSI Region VIII, yang dinaungi PT Bank Syariah Indonesia Tbk itu, tampak ada pertumbuhan kinerja selama 2024. 

Salah satu faktor penyebabnya adalah bisnis emas yang mengalami pertumbuhan sebesar 60 persen. Ada juga transaksi haji yang tumbuh 23 persen secara year on year (yoy). Anda sudah tahu, Bank Emas BSI diluncurkan 26 Februari 2025 oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Regional Chief Executive Officer (RCEO) RO VIII Surabaya Jajang Abdul Karim mengaku, pertumbuhan bisnis yang sama juga dirasakan oleh BSI wilayah Jatim, Bali, NTT dan NTB sepanjang tahun lalu. Kondisi itu karena keunikan produk dan layanan. Yakni, bisnis emas dan haji.

“Hal itulah yang terus kami dorong dengan penguatan literasi ke masyarakat. Sehingga penetrasi dan inklusi terhadap tabungan emas dan haji bisa tumbuh optimal,“ katanya kepada wartawan, Kamis, 13 Maret 2025.

BACA JUGA:Kinerja Keuangan Bank Syariah Indonesia Makin Menjanjikan Sejak Merger

BACA JUGA:Bank Mandiri Group Salurkan Santunan kepada 57.600 Anak Yatim dan Lansia di Ramadan 1446 H

Ia mengungkapkan, sepanjang 2024, pembiayaan gadai emas di wilayah region VIII Surabaya mencapai Rp 1,1 triliun. Angka itu tumbuh sebesar 26 persen secara tahunan. Sedangkan, produk cicilan emas di periode yang sama mencapai Rp 971 miliar atau tumbuh 132 persen (yoy).

“Saat ini generasi muda sudah sangat sadar untuk investasi. Terbukti, pada transaksi emas tahun lalu, mayoritas nasabah berusia di antara 20-30 tahun. Artinya, saat ini tren anak muda untuk berinvestasi, khususnya tabungan emas, cukup tinggi,” ungkapnya.


Kantor Cabang Pembantu BSI di kawasan pertokoan Pondok Candra Indah Sidoarjo.-Boy Slamet-

Menurutnya, kondisi itu pun memperlihatkan bahwa emas menjadi alternatif investasi syariah cukup diminati.

Di sisi lain, pertumbuhan tabungan Haji BSI juga cukup signifikan. Mencapai 23 persen (yoy). Tumbuh 107 ribu nasabah dengan total nilai sebesar Rp 556 miliar.

“Emas ini, selain harganya yang mengalami peningkatan signifikan, juga menjadi instrumen safe haven yang tahan terhadap inflasi. Di satu sisi, Tabungan Haji BSI juga sangat diminati karena memberikan jalan bagi masyarakat mempersiapkan perjalanan suci tersebut untuk kemudahan di masa depan,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, BSI Region VIII Surabaya pun mencatatkan rerata pertumbuhan bisnis double digit di semua sektor. Misalnya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang telah mencapai Rp 30 triliun, tumbuh sekitar 20,2 persen secara tahunan. Salah satunya terdorong kontribusi positif dari Tabungan Haji BSI.

Kemudian pembiayaan mencapai Rp 25 triliun atau tumbuh 15,3 persen (yoy). Sehingga aset mencapai Rp 30,6 triliun atau naik sekitar 19,4 persen. “Fokus pada pembiayaan yang berkualitas. Transformasi digital dan inovasi menjadi kunci BSI menjaga kinerja yang impresif di tengah dinamika kondisi perekonomian,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: