IHSG Anjlok Hingga 6 Persen, BEI Hentikan Perdagangan Sementara

IHSG Anjlok Hingga 6 Persen, BEI Hentikan Perdagangan Sementara

IHSG mengalami penurunan 5 persen pada perdagangan siang ini. BEI sampai harus menghentikan sementara perdagangan-ilustrasi-

HARIAN DISWAY - Grafis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi pertama perdagangan, Selasa 18 Maret 2025 terus turun. Bahkan penutupan pasar Saham sesi pertama itu, pukul 11.59 WIB, IHSG terkoreksi 6,12 persen atau 395,87 poin ke level 6.076,08.

Sebanyak 541 saham melemah, 95 saham menguat, dan 158 saham stagnan. Total volume perdagangan mencapai 13,5 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,4 triliun.

Karena kondisi tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengeluarkan surat edaran. Mereka memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan atau trading halt pada Selasa, 18 Maret 2025 pukul 11:19:31 WIB.

Langkah ini diambil setelah IHSG mengalami penurunan signifikan sebesar 5 persen. Keputusan ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 pada 10 Maret 2020. Surat yang mengatur panduan penanganan kelangsungan perdagangan di tengah kondisi darurat.

BACA JUGA:Sempat Menurun Pasca Peluncuran Danantara, IHSG Kembali Menguat ke Angka 6.600 an

BACA JUGA:Fokus Hilirisasi, Prabowo Dorong Investasi untuk Buka 8 Juta Peluang Kerja

“Perdagangan akan kembali dilanjutkan pada pukul 11:49:31 WIB tanpa perubahan jadwal untuk sesi perdagangan berikutnya,” dikutip dari surat edaran BEI tentang Pembekuan Sementara Perdagangan Akibat Penurunan IHSG yang diterima Harian Disway, Selasa 18 Maret 2025.

Kebijakan trading halt ini dirancang untuk memberikan waktu bagi pelaku pasar agar dapat mencerna situasi dan memitigasi potensi gejolak lebih lanjut di pasar saham. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab utama dari penurunan tajam IHSG hari ini.

BACA JUGA:Bahlil Ungkap Indonesia Kini Mampu Produksi 60-70 Ton Emas Per Tahun, Berasal Dari Dua Pabrik Utama

Namun, Leo Herlambang, pengamat pasar mengatakan, sentimen global dan tekanan ekonomi makro dapat menjadi faktor pemicu anjloknya IHSG. “Investor asing masih terus menjual sahamnya. Isu negatif yang terus bermunculan membuat mereka sedikit ragu,” ungkapnya.

Di sisi lain, BEI mengimbau para investor untuk tetap tenang dan bijak dalam mengambil keputusan investasi di tengah volatilitas pasar.(Michael Fredy Yacob)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: