Dukung Prabowo soal Buang Koruptor Ke Pulau Kecil, KPK: Bisa Bertani dan Berkebun untuk Bertahan Hidup

Johanis Tanak turut menanggapi rencana Presiden Prabowo soal membuat penjara di pulau terpencil bagi para koruptor-Disway id-Disway id
HARIAN DISWAY- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membangun penjara khusus bagi koruptor di pulau terpencil.
Ia menilai langkah ini bisa menjadi efek jera bagi para pelaku korupsi yang merugikan rakyat.
“Saya sependapat bila Presiden membuat penjara di pulau yang terpencil dan terluar yang ada di sekitar Pulau Buruh untuk semua pelaku tindak pidana korupsi,” ujar Tanak dalam acara mekanisme baru penyaluran tunjangan ASN di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Selasa, 18 Maret 2025.
Tak hanya itu, Tanak juga mengusulkan agar para koruptor tidak diberi makanan oleh negara, melainkan diwajibkan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
“Cukup sediakan alat pertanian, supaya mereka berkebun dan memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri dari hasil keringat mereka,” tegas Tanak.
Tanak pun sepakat agar hukuman bagi koruptor diperberat menjadi minimal 10 tahun hingga seumur hidup.
Menurutnya, hukuman berat tersebut diharapkan mampu membuat para pelaku korupsi jera dan berpikir dua kali sebelum mencuri uang rakyat.
BACA JUGA:Prabowo Ingin Bangun Penjara Koruptor di Pulau Terpencil, Mahfud MD: Setuju, Pak Presiden!
BACA JUGA:Prabowo Geram pada Koruptor: Saya Akan Usir Mereka, Bangun Penjara di Pulau Terpencil!
Ia juga sepenuhnya setuju jika hukuman untuk para pencuri uang rakyat tersebut ditambah dan diperberat.
"Selain itu, hukuman pelaku tindak pidana korupsi diperberat dgn hukuman badan minimal 10 tahun hingga hukuman seumur hidup," terang Tanak.
Dengan demikian, Tanak berharap agar para koruptor merasa jera dan takut melakukan korupsi mengingat hukumannya yang berat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku geram dengan perbuatan para koruptor yang telah menyusahkan petani hingga guru-guru di Indonesia.
BACA JUGA:Ditangkap KPK, DPRD OKU Tagih Fee Proyek yang Cair Jelang Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: