Asal Usul Ngabuburit dan Perkembangannya di Indonesia

Asal Usul Ngabuburit dan Perkembangannya di Indonesia

Ngabuburit kerap dijadikan momen untuk wisata kuliner sambil menunggu waktu berbuka puasa. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Ngabuburit adalah istilah yang merujuk pada kegiatan menunggu waktu berbuka puasa saat bulan Ramadan. Secara umum, Ngabuburit dilakukan dengan berbagai aktivitas untuk mengisi waktu sore hari  hingga azan magrib tiba.

Kata ngabuburit berasal dari frasa bahasa Sunda, yakni ngalantung ngadagoan burit yang berarti bersantai santai sambil menunggu waktu sore. Kata burit sendiri dalam bahasa Sunda berarti sore atau senja.

Ngabuburit kemudian menjadi istilah umum di Indonesia untuk kegiatan mengisi waktu menjelang berbuka puasa di bulan Ramadan. Ngabuburit bahkan telah menjadi bagian dari kosakata bahasa Indonesia.

BACA JUGA: 8 Kegiatan Produktif Ngabuburit Tanpa Scroll Medsos

Sebenarnya, asal usul ngabuburit sudah ada sejak era 80-an. Pada saat itu kata ngabuburit sering digunakan oleh para pemuda di tanah pasundan khususnya kota Bandung.

Pada waktu itu, di Bandung sering mengadakan acara musik berjudul ngabuburit. Acara ini bernuansa islami. Dalam acara tersebut baik pengisi acara maupun penonton sama-sama menunggu waktu berbuka puasa.

Karena seringnya para pemuda dan berbagai macam acara yang mengusung tema dengan kata ngabuburit, maka kata tersebut menyebar hingga saat ini dan menjadi tren tersendiri.


Menyalakan semangat ramadan dengan kegiatan positif saat ngabuburit. --Pinterest

Kegiatan ngabuburit biasa dilakukan pada saat sore hari menanti waktu azan magrib. Tradisi ngabuburit di Indonesia sangat beragam. Biasanya diisi dengan berbagai macam kegiatan seperti berburu takjil atau memainkan permainan daerah.

Permainan daerah yang kerap dilakukan oleh masyarakat adalah balap perahu layar mini, panjat tebing, dan bermain meriam bambu. Permainan ini dilakukan untuk mengisi waktu luang saat sedang menunggu azan magrib.

Tradisi ngabuburit berkembang seiring masuknya bulan Ramadan, di mana umat muslim menanti azan magrib sebagai tanda waktu berbuka puasa. Karena tradisi ini dilakukan di sore hari menjelang berbuka, maka ngabuburit pun melekat dengan suasana Ramadan.  


ngabuburit kerap dijadikan momen untuk wisata kuliner, berburu takjil, hingga berbagi takjil. --Pinterest

Di masa lalu, ngabuburit sangat identik dengan kegiatan bernuansa religius, seperti mengaji, mengikuti pesantren kilat, atau bahkan mendengarkan ceramah agama.

Orangtua pada masa itu biasanya menganjurkan anak-anak nya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Karena selain bermanfaat, kegiatan seperti itu juga dapat membuat anak-anak tidak terlalu fokus pada rasa lapar saat berpuasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: