Saham Otomotif Drop akibat Trump Kenakan Tarif 25 Persen untuk Kendaraan Impor

Saham Otomotif Drop akibat Trump Kenakan Tarif 25 Persen untuk Kendaraan Impor. JAJARAN MOBIL SUBARU menunggu pemberangkatan di Pelabuhan Yokohama, Prefektur Kanagawa, 21 Februari 2025.-YUICHI YAMAZAKI-AFP-
Saham yang Terdampak Tarif Impor Baru AS-Grafis: Arya-Harian Disway-
Raksasa otomotif AS juga ikut terguncang. General Motors, Ford, dan Stellantis semuanya berada di zona merah dalam perdagangan setelah jam bursa.
"Ini pengingat yang jelas: Trump tidak main-main. Atau setidaknya, ia sangat pandai pura-pura serius," kata Stephen Innes dari lembaga SPI Asset Management.
"Jika dia benar-benar menerapkan tarif itu, terutama langkah balasan yang direncanakan pada 2 April, pasar akan menghadapi skenario terburuk. Inflasi lebih cepat, pertumbuhan lebih lambat, dan gelombang volatilitas baru," tambahnya
Pelemahan di sektor otomotif berdampak pada pasar yang lebih luas. Padahal, pasar non-otomotif itu pun sudah goyah karena khawatir atas kebijakan perdagangan Trump.
Saham Otomotif Menggelinding Turun akibat Trump Kenakan Tarif 25 Persen untuk Kendaraan Impor. MOBIL VOLKSWAGEN Passat R dan Golf GTI menuju menara penyimpanan di Wolfsburg, Jerman, 11 Maret 2025. Industri mereka terguncang tarif baru AS.-RONNY HARTMANN-AFP-
Bursa saham Tokyo, Sydney, Seoul, Wellington, Taipei, Bangkok, dan Manila mengalami penurunan. London dibuka dengan tekanan bersama Paris dan Frankfurt.
"Dalam kawasan Asia-Pasifik, tarif otomotif akan paling berdampak pada Jepang dan Korea Selatan," kata analis Moody’s Analytics, Stefan Angrick dan Dave Chia.
"Sekitar enam persen dari total ekspor Jepang adalah mobil yang dikirim ke AS. Sedangkan untuk Korea Selatan, angkanya mencapai empat persen. Kenaikan tarif sebesar itu akan merusak kepercayaan, mengurangi produksi, dan menekan pesanan," tambahnya
Sementara itu, Hong Kong dan Shanghai berhasil membukukan kenaikan, bersama dengan Singapura dan Mumbai.
BACA JUGA : Kebijakan Tarif Baru Trump Bikin Harga Minyak Mentah Dunia Naik, Batu Bara dan Nikel Anjlok
Investor mendapat sedikit dorongan setelah Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia mungkin menawarkan pemotongan tarif terhadap Tiongkok. Itu agar ia mendapatkan persetujuan Beijing atas penjualan platform media sosial populer, TikTok.
Trump mengatakan bulan ini bahwa Washington sedang berdiskusi dengan empat kelompok yang tertarik membeli TikTok. Anda sudah tahu, masak depan TikTok di AS terancam karena UU AS mewajibkan TikTok berpisah dari pemiliknya, ByteDance. Media sosial itu dilarang beroperasi dengan alasan keamanan nasional.
Namun, Beijing menolak usulan tersebut pada Kamis, 27 Maret 2025. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: