Viral Beras Bantuan Dijatuhkan dari Helikopter di Tapanuli Utara, Tidak Bisa Dimakan

Viral Beras Bantuan Dijatuhkan dari Helikopter di Tapanuli Utara, Tidak Bisa Dimakan

Warga menunjukkan karung beras yang kosong setelah pecah saat dijatuhkan dari helikopter. Situasi ini semakin memperberat kondisi mereka yang sudah berhari-hari terisolasi akibat banjir dan longsor.--TikTok @zaits_bf

HARIAN DISWAY - Video keluhan warga Tapanuli Utara menjadi viral di media sosial setelah memperlihatkan bantuan beras yang dikirim menggunakan helikopter — yang menurut warga diduga rusak ketika dijatuhkan ke permukaan tanah.

Bantuan tersebut dikirim untuk warga terdampak banjir dan tanah longsor di wilayah Tapanuli Utara–Sibolga.

Dalam unggahan akun TikTok @zaits_bf pada Selasa, 2 Desember 2025, terlihat sejumlah warga memegang karung plastik kosong yang semula berisi beras bantuan.

Warga menyatakan bahwa paket-paket bantuan langsung pecah dan isinya berserakan begitu menyentuh tanah.

BACA JUGA:Korban Meninggal Dunia Akibat Bencana Hidrometeorologi di Sumatra dan Aceh Meningkat Jadi 604 Jiwa 

Seorang pria dalam video tersebut menyampaikan kekecewaannya

“Bapak perhatikanlah beras ini, Pak. Cuma dijatuhkan dari pesawat,” ujarnya sambil menunjukkan karung yang sudah kosong.


Bantuan beras yang dijatuhkan dari helikopter di Tapanuli Utara justru membuat warga kecewa. Paket-paket logistik hancur saat menyentuh tanah dan tak layak dikonsumsi.--TikTok @zaits_bf

“Untuk apa kami dibantu, tapi nggak ada gunanya," ujar seorang warga.

Warga lain dalam video juga menyampaikan kondisi di Desa Hajoran Purba, Kecamatan Parmonangan, Tapanuli Utara.

BACA JUGA:Pertamina Salurkan Bantuan Darurat ke Wilayah Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatera

“Tolong, Pak, perhatikan kami. Diberikan bantuan, tapi tidak berfungsi, tidak bisa dimakan orang. Semua anak-anak sudah pada kelaparan, Pak,” ujar seorang bapak dalam unggahan video tersebut.

Menurut warga, distribusi bantuan berlangsung sangat cepat dan tidak merata, sehingga sebagian korban diduga tidak sempat menerima jatah yang seharusnya menjadi hak mereka.

Situasi sulit akibat jalan terputus membuat aparat menggunakan metode udara untuk menyalurkan logistik. Sejumlah instansi, termasuk Polri dan TNI AU, dikerahkan untuk mengirim bantuan ke desa-desa terpencil di Tapanuli Utara dan sekitarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: