Viral Beras Bantuan Dijatuhkan dari Helikopter di Tapanuli Utara, Tidak Bisa Dimakan
Warga menunjukkan karung beras yang kosong setelah pecah saat dijatuhkan dari helikopter. Situasi ini semakin memperberat kondisi mereka yang sudah berhari-hari terisolasi akibat banjir dan longsor.--TikTok @zaits_bf
BACA JUGA:Banjir Bandang di Aceh Sudah Diprediksi 8 Hari Sebelumnya
Menurut laporan resmi, bantuan udara itu mencakup makanan siap saji, beras, air bersih, selimut, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lain untuk warga yang beberapa hari terisolasi.
Pemerintah daerah, melalui Gubernur Bobby Nasution, menyatakan bahwa pemantauan udara terus dilakukan dan distribusi bantuan akan difokuskan ke wilayah yang akses daratnya benar-benar putus.
Dalam siaran persnya, TNI AU menyebut telah menerjunkan puluhan paket “helibox” berisi bantuan darurat pada Senin, 1 Desember 2025 untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum bisa dijangkau kendaraan darat.
BACA JUGA:Prabowo Perintahkan Mobilisasi Besar-Besaran untuk Bantu Korban Banjir dan Longsor Sumatera
Namun, video viral dari warga menunjukkan bahwa setidaknya di satu titik distribusi, menurut warga, di Desa Hajoran Purba, Kecamatan Parmonangan, bantuan beras dianggap gagal menjangkau masyarakat secara layak.
Karung kosong beras yang jatuh dari udara menjadi simbol bahwa bantuan tidak sampai dengan utuh.
Warga yang berbicara dalam video mengaku kecewa dan kesal. Mereka merasa upaya distribusi melalui helikopter tidak membawa manfaat nyata, bahkan menyebabkan sia-sia.

Warga Tapanuli Utara terpaksa mengumpulkan sisa-sisa beras yang berserakan di tanah setelah paket bantuan yang dijatuhkan dari helikopter pecah saat mendarat. Mereka berharap distribusi bantuan bisa dilakukan dengan lebih aman dan layak.--TikTok @zaits_bf
BACA JUGA:Prabowo Tinjau Langsung Lokasi Banjir Sumatera, Pastikan Respons Darurat Berjalan Cepat
Mereka meminta agar pemerintah memperhatikan kembali mekanisme distribusi agar bantuan benar-benar bisa dibagikan secara adil dan bisa diterima dalam kondisi baik.
Sampai saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Polri, TNI, atau pemerintah daerah di Tapanuli Utara tentang klaim bahwa bantuan beras rusak atau tidak bisa dikonsumsi.
Sumber resmi hanya menyebut bahwa distribusi bantuan melalui udara dilakukan untuk mempercepat penyaluran ke wilayah terisolasi.(*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura|
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: