Berkat BRI dan Program Klasterkuhidupku, Rumah Ulos Tembus Pasar Internasional

Berkat BRI dan Program Klasterkuhidupku, Rumah Ulos Tembus Pasar Internasional

Berkat BRI dan Program Klasterkuhidupku, Rumah Ulos Tembus Pasar Internasional.-BRI-BRI

HARIAN DISWAY - Perempuan kini memegang peran penting dalam membangun perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan sosial di Indonesia. Seiring kemajuan zaman, kesempatan untuk berkembang semakin terbuka, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar. Hal ini yang menjadi spirit bagi Marlinda Yanti Panggabean, Ketua Klaster Usaha Rumah Ulos di Desa Lumban, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Berawal dari kehidupan sederhana dengan penghasilan minim, Marlinda bersama ibunya menggantungkan hidup dari menenun kain ulos setiap hari. Namun, menjual hasil tenunan ke pengepul ternyata tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Keterbatasan ini mendorongnya untuk mencari peluang baru, hingga akhirnya ia menemukan jalan melalui dunia digital.

“Saya mulai berpikir bagaimana cara meningkatkan pemasukan, hingga akhirnya saya mencoba menjelajahi platform penjualan online. Dari situ, saya menyadari bahwa kain tenun yang biasa kami buat memiliki potensi dan nilai jual yang lebih tinggi. Saat itu, saya pun memutuskan untuk berhenti menjual kain tenun ke pengepul dan beralih ke penjualan online,” ujar Marlinda.

Pada tahun 2008, Marlinda memulai usahanya dengan nama Linda Gabe Ulos. Awalnya, skala usahanya masih kecil karena keterbatasan modal.

BACA JUGA:BRI Bawa UMKM Binaan Tembus Pameran FHA 2025 di Singapura

BACA JUGA:BRI Kembali Dipercaya Sediakan Banknotes SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025

Namun, berkat ketekunan dan dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, usaha ini berkembang pesat. Dari yang awalnya hanya beranggotakan 2-3 orang, kini telah menjadi klaster usaha dengan lebih dari 100 anggota.

“Para anggota di klaster ini mayoritas adalah perempuan dari berbagai usia. Sebagian besar dari mereka memang sudah memiliki keterampilan menenun ulos, tetapi kondisi kehidupan mereka masih jauh dari sejahtera. Karena itulah, saya mengajak mereka untuk bergabung dan diberdayakan kembali, agar bisa meningkatkan taraf hidup dan mendapatkan kesejahteraan yang lebih layak,” tutur Marlinda.

Kini, klaster usaha Rumah Ulos mampu meraup pendapatan ratusan juta rupiah per bulan. Produk yang ditawarkan tidak hanya terbatas pada kain ulos tradisional, tetapi juga kain songket serta produk ready-to-wear seperti pakaian, tas, sepatu, hingga dekorasi rumah.

Jangkauan pemasaran mereka pun semakin luas, dari Sabang hingga Merauke, dengan mayoritas konsumen berasal dari Pulau Jawa. Lebih istimewanya lagi, Rumah Ulos berhasil menembus pasar internasional, salah satunya dengan mengirimkan produk ke California.

Dukungan Penuh dari BRI Melalui Program Klasterkuhidupku

Di awal merintis usaha, Marlinda mendapat dukungan besar dari BRI melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp5 juta. Seiring waktu, dukungan tersebut terus bertambah, hingga akhirnya Rumah Ulos diikutsertakan dalam program Klasterkuhidupku.

“Sebagian besar dana bantuan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, mulai dari pemberdayaan tenaga kerja, pembelian peralatan, hingga pemasaran digital. Kami juga menerima alat tenun handmade yang lebih canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, saya mendapat pelatihan dari BRI mengenai budaya tenun dan strategi meningkatkan nilai jual produk. Itulah mengapa, kehadiran bantuan BRI ini benar-benar memberikan dampak positif bagi usaha saya,” ungkap Marlinda.

BACA JUGA:Perjalanan Dirut BRI Hery Gunardi hingga Pimpin Perbanas 2024-2028

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: