1.000 Lilin Cinta di Katedral Hati Kudus Yesus, Mengantar Paus Fransiskus ke Keabadian

Barisan umat Katolik yang mengikuti Aksi 1000 Lilin sebagai tanda penghormatan terakhir bagi mendiang Paus Fransiskus. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Pelataran Katedral Hati Kudus Yesus berubah menjadi lautan cahaya kecil pada Sabtu malam, 26 April 2025.
Lilin-lilin menyala. Dipegang erat di tangan-tangan kecil hingga tangan-tangan renta.
Semua bersatu dalam hening. Mengantar doa, mengiringi duka, mengenang sosok yang begitu berarti bagi umat Katolik di seluruh dunia: Bapa Suci Paus Fransiskus.
Tepat pukul 19.00, anak-anak dan remaja dari Orang Muda Katolik (OMK) sudah berbaris rapi di halaman depan.
Di bawah pancaran lampu gereja, tangan-tangan mungil mereka menggenggam lilin, menunggu saat ketika cahaya akan berpindah dari satu hati ke hati yang lain.
BACA JUGA:Peti Jenazah Paus Fransiskus Tiba di Basilika Santa Maria Maggiore
BACA JUGA:Pimpin Misa Pemakaman, Kardinal Re Kenang Sifat Kepemimpinan Paus Fransiskus
Seorang remaja OMK menggenggam lilin, berdiri hening di depan foto Paus Fransiskus. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
Sebuah foto besar Paus Fransiskus terpampang di atas alas putih, menghadap umat yang malam ini datang dengan hati berat.
Mereka baru saja menyelesaikan misa Sabtu malam, tetapi tidak langsung pulang. Mereka bergabung dalam Aksi 1000 Lilin. Mempersembahkan penghormatan terakhir untuk Paus Fransiskus.
Lilin pertama dinyalakan. Apinya kecil, namun penuh arti. Seperti estafet, cahaya itu bergerak cepat. Melompat dari satu lilin ke lilin lain.
Dalam hitungan menit, halaman gereja berubah menjadi lautan cahaya kuning keemasan. Diperkirakan lebih dari 500 orang ikut larut dalam aksi ini.
BACA JUGA:Paus Fransiskus: Kesederhanaan Sampai Akhir Hayat
BACA JUGA:Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus Dipenuhi Ratusan Ribu Pelayat
Masing-masing berdiri dalam diam. Mengheningkan cipta, mengucapkan doa dalam hati, mengirimkan salam terakhir kepada Paus Fransiskus, yang sore tadi resmi dimakamkan di Vatikan.
Nyanyian Makin Dekat mengalun pelan. Disusul dentang lonceng dari menara gereja. Seolah menyatukan langit dan bumi dalam satu irama belas kasih.
Umat menundukkan kepala, larut dalam suasana khidmat. Doa Bapa Kami dipanjatkan, disusul tiga kali Salam Maria.
Katedral Hati Kudus Yesus seakan berubah menjadi sebuah altar besar tempat ratusan doa mengangkasa pada malam ini.
Romo Reverendus Dominus Robertus Theo Elno Respati atau yang akrab disapa Romo Theo kemudian maju ke depan.
Dengan suara bergetar namun tegas, ia memimpin umat menaruh lilin-lilin mereka di atas alas putih di depan foto Paus.
BACA JUGA:Mengenal Gereja Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus
Setiap lilin diletakkan dengan penuh hormat. Seolah masing-masing lilin adalah sebuah pesan: Terima kasih, Bapa Suci. Selamat jalan.
Romo Theo menjelaskan bahwa aksi kali ini merupakan bentuk penghormatan terakhir bagi Paus Fransiskus.
"Seperti yang kita tahu, tadi sore Bapa Suci Paus Fransiskus telah dimakamkan," ujarnya.
Namun lebih dari sekadar penghormatan, Romo Theo menekankan bahwa aksi tersebut adalah ungkapan iman.
Iman bahwa Paus Fransiskus kini telah kembali ke rumah Bapa, dan iman bahwa doa-doa umat yang masih berziarah di dunia ini akan terus dijaga dari surga.
"Aksi ini juga ingin menunjukkan bahwa Gereja Katolik adalah gereja universal," jelasnya.
Di malam yang sama, di banyak penjuru dunia, jutaan umat Katolik melakukan hal serupa: menyalakan lilin, berdoa, dan mengenang sosok yang selama masa kepemimpinannya tak pernah lelah mengajarkan tentang kasih, kerahiman, dan pengharapan.
BACA JUGA:Masa Persemayaman Berakhir, Vatikan Segel Peti Paus Fransiskus Jelang Pemakaman
Tak ada suara gaduh. Tak ada hiruk pikuk. Hanya suara doa yang bergema di hati masing-masing.
Malam ini, Katedral Hati Kudus Yesus tidak hanya menjadi saksi sebuah acara, tapi menjadi saksi cinta umat kepada pemimpin rohaninya.
Ketika semua lilin telah diletakkan, halaman gereja berubah menjadi taman cahaya.
Sebuah pemandangan sederhana, namun penuh makna.
Malam ini, dalam nyala seribu lilin, Katedral Hati Kudus Yesus mengantar Paus Fransiskus ke keabadian. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: