Raih Pendapatan US$ 101,51 di Kuartal I, PGE Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan

Areal PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) .-Humas Pertamina-
Proyek Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini. “Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau PGE dan menjadi sinyal optimistis kami untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang tahun 2025,” tambahnya.
Komitmen Terhadap Energi Berkelanjutan
Sebagai world class green energy company, PGE berkomitmen untuk menyediakan energi bersih berbasis panas bumi yang andal, meningkatkan kontribusi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional, serta berkontribusi pada target Net Zero Emission Indonesia 2060.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengungkapkan, melalui pencapaian ini, PGE menegaskan peran sentralnya dalam mempercepat transisi energi hijau di Tanah Air dan mewujudkan masa depan energi berdaulat untuk bangsa.
BACA JUGA:Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Keandalan PLTS
BACA JUGA:Harga BBM Pertamina Terbaru per 22 April 2025, Pertamax dan Jenis Lainnya Turun Harga
“Kami fokus untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi. Saat ini, kami memprioritaskan investasi strategis guna mencapai target tersebut. Di sisi lain, kami juga terus menjaga profitabilitas yang sehat, kas operasional yang kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan biaya,” ujar Julfi Hadi.
Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.887 MW, terdiri dari 672 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW bersama mitra. PGE optimis dapat meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, dan 1,7 GW pada 2033.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina terus mendorong Groupnya untuk komitmen terhadap keterbukaan informasi publik, salah satunya Pertamina Geothermal Energy yang merupakan perusahaan TBK/Terbuka. Melalui informasi capaian kinerja PGE kuartal I 2025, masyarakat dapat teredukasi mengenai implementasi percepatan energi hijau di Indonesia,” jelas Fadjar. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: