Monolog Gibran dan Roleplay Jokowi

Monolog Gibran dan Roleplay Jokowi

ILUSTRASI Monolog Gibran dan Roleplay Jokowi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Peran simbolis Jokowi sebagai raja Jawa menjadi lengkap karena ada patih yang mendampinginya. Pemegang peran patih itu bisa Luhut Binsar Pandjaitan atau Pratikno atau para confidante, ’orang-orang kepercayaan’. Para menteri menjadi pelengkap peran simbolis Jokowi sebagai raja Jawa.

Dalam tradisi keraton Jawa, seorang raja mempunyai abdi dalem yang menjadi pesuruh dan sekaligus menjadi penghibur sang raja.  Jokowi dikelilingi para buzzer yang bertindak sebagai abdi dalem, yang selalu siap menyanjung dan memuji sang raja. Sang Raja juga punya abdi dalem yang sangat setia seperti Bahlil Lahadalia. 

Lengkap sudah peran interaksionisme simbolis yang dimainkan di Istana Negara.

Sekarang Jokowi bermain sebagai bos yang masih berkuasa. Anak buahnya dengan sukarela datang kepada si bos dan meminta petunjuk dan nasihatnya. 

Bos baru dan bos lama masih dalam suasana bulan madu. Tapi, bos baru terlihat terus melakukan konsolidasi kekuasaan. Pada saatnya nanti bos baru pasti tidak mau lagi ada bos yang menjadi pesaingnya. 

Pada saatnya ia akan bertindak sehingga bos baru menjadi ”the real and the only boss”. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: