Fast Track Madinah Lancar, Jamaah Haji Kloter Pertama Tiba di Bandara Madinah

Jamaah Haji tiba di Bandara Madinah dan langsung mengikuti fast track keimigrasian sebelum diangkut ke akomodasi masing-masing -Kemenag-
“Secara umum, layanan petugas haji di Bandara Madinah berjalan sukses. Pengiringan jamaah dari bandara ke bus berlangsung tertib. Kurang dari tiga puluh menit, seluruh jamaah sudah berada di dalam bus dan menuju penginapan,” ujar Basir.
Basir juga menyampaikan bahwa pada waktu bersamaan, jamaah kloter pertama dari embarkasi Lombok (LOP-01) tiba melalui jalur reguler. Sebanyak 386 jemaah LOP juga menikmati layanan optimal dari petugas haji.
Dua jam kemudian, sebanyak 360 jemaah kloter pertama embarkasi Solo (SOC-01) tiba di Bandara Madinah. Total tiga kloter atau 1.139 jamaah Indonesia sudah tiba di tanah suci.
BACA JUGA:7.514 Jamaah Haji Diberangkatkan Besok, Kloter JKG 01 Jadi yang Perdana Menuju Tanah Suci
“Alhamdulillah, penyambutan jamaah JKG, LOP, dan SOC berlangsung lancar tanpa kendala. Terima kasih kepada Pak Dubes, Konjen, tim Imigrasi, Kemenkes, Staf KUH, serta seluruh petugas haji,” ujar Basir.
Layanan Haji di Madinah
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar sebelumnya menegaskan bahwa seluruh petugas dan layanan haji di Madinah telah siap.
Hal ini ia sampaikan saat konferensi pers setelah melepas kloter JKG-01 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis, 1 Mei 2025 malam.
BACA JUGA:Menag: Indonesia Selalu Lebih Siap, Saudi Berterima Kasih atas Tertibnya Jamaah Haji Kita
“Saya baru tiba dari Madinah untuk mengecek seluruh persiapan haji, jamaah kan nanti langsung ke Madinah. Semua persiapan haji di sana sudah siap. Petugas-petugas di sana serta para pendamping yang berjumlah 350 orang sudah berada di pos masing-masing, sudah siap menyambut jamaah kloter pertama ini,” ujar Menag.
Menag berpesan agar jamaah selalu membawa identitas resmi haji selama berada di tanah suci.
"Saya ingatkan kepada Bapak-Ibu, jangan sampai ketinggalan identitas. Tanpa itu, tidak bisa mengakses Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan bisa berurusan dengan polisi," ungkapnya.
BACA JUGA:Jamaah Haji Diimbau Patuhi Aturan Barang Bawaan, Jangan Bawa Obat dan Rokok Berlebihan
Menag juga membagikan pengalamannya saat memantau persiapan ibadah haji di Masjidil Haram. Ia hanya diizinkan masuk setelah menunjukkan kartu identitas resmi.
"Waktu itu, saya bersama Bapak Yahya Hassan, pengurus yang dibentuk oleh kerajaan. Setelah menunjukkan kartu identitas resmi, kami diizinkan masuk (ke Masjidil Haram)," tambahnya.(*)
*)Mahasiswa Magang dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: